26 December 2011

Rurie van Sark Teman Baru Saya<< Belanda 7-16 September 2011


Saya ketemu Rurie itu seperti kebetulan....
lagi berselancar di dunia maya. kok end-up nya di web/blognya Rurie..
kan saya gak bisa motret, padahal pengeeeeen
(bapak saya tukang foto... kalau motret bagus, pernah gara-gara kepandaiannya bapak dipercaya di bidang kewartawanan di departemennya dulu.... moment hidup saya sering diabadikan sama bapak saya.... walau, kesempatan ada tapi saya tidak ambil waktu di SMA dulu, ada ekstra kurikuler fotografi dan tidak saya ambil... dan sekarang punya keinginan untuk motret cupcake dan cake saya dengan bagus....)
jadi web dan blog nya Rurie adalah terjemahan mimpi saya... saya ingin belajar dari dia...

begitu sampai di Schiphol 8 September 2011... orang pertama yang saya kirimi sms adalah Rurie...
dan betapa menyenangkannya setelah membaca balasannya,
Selamat datang di Belanda mbak.... nanti beli sim card prabayar aja ya mbak... biar murah biaya komunikasinya, belinya vodafone nanti di Centrum aja...harganya kira-kira 20 euro... murah mbak.......... nanti dateng ya hari Sabtu, ada bbq di sini, kumpul2... ketemuan sama orang Indonesia lain yuuuk mbak 
jadi belum bertemu saja saya sudah merasa dirinya adalah orang yang  baik, rendah hati dan ramah...
saya kan sendirian... di negara orang... gak punya sanak saudara....
kalau ketemu orang seperti Rurie, saya punya perasaan aman

Dengan kesibukan saya dan kesibukannya... jadi pertama kali bisa bertemu dengan dia
adalah hari Sabtu 10 September 2011
saya berangkat sore dari Enschede sekitar pk 18.00,
perjalanan kira2 memakan waktu 2 jam gitu deh,
sampai di Gouda hujan... dingin dan sepi... dan relatif lama menunggu Rurie...
yaaaah kan Rurie ada acara dengan teman2nya...
penuh sekali rumah Rurie...
tetapi begitu saya sampai... saya langsung dikenalkan, dan semuanya ramah...
saya jadi bangga sebagai orang Indonesia... negeri berpenduduk ramah. (iya dong... jangan lihat tawurannya, pelanggaran ham nya.. hehehe lihat yang saya lihat saja di rumah Rurie ini aja...)
setelah para tamu pulang,
saya hanya bertiga dengan Rurie dan Peter van Sark suaminya...
serta ketiga kucingnya (dua betina namanya Kitty sama Rommy... dan satu jantan namanya Whitty)

Setelah berbincang-bincang lama sekali... hampir sampai subuh, saya dipersilakan tidur di kamar tamu
kamar ini jarang kosong, karena Rurie hampir bergiliran saja tiap harinya menerima tamu...
aduh orang itu baik sekali ya... hampir 5 tahun di Belanda tapi gak berubah jadi saklek kayak orang Belanda, masih Indonesia... mau direpotin orang-orang yang tidak dikenalnya untuk nginep di rumahnya, kayak saya, atau kakaknya temannya atau ibunya temannya....
Saya acugkan jempol untuk pasangan ini... sangat genuine... sangat tulus...
hebat bener deh bapak dan ibu Peter van Sark ini... :p

Ini teman saya tidur malam, Kitty
sembari saya mau tidur, Kitty ini berlompatan dari lemari ke tempaat tidur, ke belakang pintu
saya tidak pernah selama hidup saya tidur dengan binatang...
tapi saya tidak terganggu dengan kehadiran Kitty... karena gerakannya anggun, gak berisik, sepertinya tahu kalau saya ngantuk berat... dan dia sudah seperti tuannya, mempersilakan saya untuk nyaman tidur... hehehehe...

Ini gudang di belakang rumah Rurie... saya potret dari kamar tempat saya tidur....
yang saya perhatikan, kebanyakan rumah di Belanda, yang saya lewati sepanjang naik kereta juga... susunan gedungnya adalah bangunan utaman di depan dimana difungsikan sebagai rumah
lalu ada sepetak tanah (ini halaman rumah kalau di Indonesia, mereka biasa berkebun bunga, atau tempat menjemur juga, atau tempat untuk barbeque..) lalu ada bangunan lagi yang dijadikan gudang...
kalau di tempat kos anak saya setelah gudang ada lagi bangunan, yaitu garasi
kalau di Indonesia kan rumah satu bangunan, di situ ada rumah tinggal, sekaligus gudang, sekaligus ada garasinya... halaman di depan atau di belakang, tapi bukan di tengah....kalau di Belanda, di tengah antara bangunan utama dan gudang ada sepetak tanah

Pagi itu hari Minggu,
saya dilayani Rurie dengan makan pagi kue2 pesta semalam, risoles dan kue lapis Surabaya
senang ya punya teman-teman yang pandai memasak, hehehe... itu lapis Surabaya bisa membel tinggi gitu hehehe.... mengenyangkan....
saya harus bergegas ke Hengelo untuk menghadiri misa bersama anak saya,
jadi saya berangkat diantar Rurie dan Peter ke stasiun kereta,
diperjalanan saya dibekali cistik buatannya... heleh enaknya, dibuat dari keju edam...
uhhh surga banget kalau ngerasain keju, hehehe...

nanti sorenya saya kembali ke Gouda untuk janji jalan2 bersamanya... keesokan harinya

Pagi itu Senin, 12 September 2011
saya dijamu Rurie makan pagi hanya berdua,
pak Peter (orang biasanya manggil Masbul, mas Bule... hehehe..) sudah berangkat kerja
pecinta warna biru ini, punya ruang makan yang rapi dan unik,
mejanya bisa dilipet jadi lebih kecil kalau tamunya banyak bisa juga dibuka lagi jadi lebih lebar,
kalau tidak salah dibuat sendiri, kebetulan orang tua pak Peter kegemarannya membuat benda-benda seperti itu, rumah Rurie saja di bangun diperbaiki sedikit demi sedikit oleh suami dan mertuanya..
begitulah, di Belanda semua sebisa mungkin dikerjakan sendiri agar bisa menghemat
karena jasa tukang kayu atau tukang bikin rumah... muahaaallll...

oke pagi itu kita  makan mie instan...
hahaha Indonesia banget, mahasiswa banget kita ya Rur... masak mie
yang konon katanya (setelah denger juga dari anak saya) favoritnya para mahasiswa Indonesia di sini adalah rasa soto dan empal gentong
jarang ada di jual di toko bahan makanan Indonesia, yang banyak dijual adalah kaldu ayam atau ayam bawang gitu... maka untuk rasa soto dan empal gentong, kalau di bawain dari Indonesia laku dijual hehehehe.... biasa 1 euro bisa jadi 10 euro untuk 3 bungkus.. hehe bisa nambah uang saku ya :p

pagi yang cerah.... pagi kedua saya di Gouda.
dan saya hari itu siap untuk menjelajahi Gouda yang terkenal kejunya itu,
dan bonusnya, tanpa diduga... saya akan berjalan-jalan ke Utrecht....
ini lagi bukti kekuatan ucapan... sambil lalu bercerita mau membelikan barang2 untuk keperluan belajar anakku, dan kepengennya ke IKEA kalau ada di Belanda...
lho kok, ditawari ke Utrecht karena ada IKEA di sana....
maka...
kalau ingin sesuatu... ucapkan...
biarkan alam yang membuatnya jalan terbuka... hehehe sok law of attraction deh ih...

Rurie menyempatkan memilih kamera yang akan digunakan untuk menemani kita jalan-jalan hari itu
koleksi kameranya banyak sekali hedewww.....
Ini Rurie didepan lemarinya yang penuh koleksinya itu...
kali ini keluarnya lewat belakang gudang... ada jalan setapak mengarah ke jalan di depan rumah
Ini rumah Rurie tampak depan,
Rurie kan freelance photographer... hasilnya dia pajang di depan rumah,
lihat di kaca depan rumah itu... ada pigura biru, isinya adalah foto hasil potretannya
sebenarnya itu seperti promosi...
nah kalau di Belanda, yang kayak gini ini ada aturan mainnya,
akan didenda kalau melakukan promosi seperti ini...
tapi
karena tidak ada nama toko atau kata-kata promosi...ya tidak masalah, itu dianggap asesoris hiasan jendela aja, hehehe...
Dari sini saya dan Rurie mengawali perjalanan yang sangat menyenangkan,
di atas harapan saya sebelumnya....
suatu keajaiban lain dalam hidup saya...
menelusuri negara baru, kota baru dengan teman baru....
Rurie van Sark... Gouda dan Utrecht dalam sehari yang tidak ternilai harganya....
untuk yang di Gouda, ceritanya saya tulis di sini
sedangkan yang di Utrecht, pengalamannya saya tulis dua babak,
ke Centrum atau pusat kotanya (klik sini) dan ke IKEA (saya tuliskan di sini)

No comments:

Post a Comment