31 December 2011

Petualangan di Utrecht bersama Rurie van Sark : babak dua << Belanda 7-16 September 2011

(sekali lagi... masih) Hari keenam : 12 September 2011, Senin

Jadi tadi pagi kita habiskan di Gouda... kotanya Rurie, ceritanya bisa di baca di sini,
terus ke Utrecht... yang sebenarnya tujuan utamanya ingin ke Ikea... tapi disempatkan jalan-jalan dulu di Centrum dan sepanjang kanalnya 
nah kali ini cerita tentang perjalanan ke Ikea
dan yang terpenting untuk saya adalah petualangan naik bis
karena selama enam hari di Belanda saya cuma beraninya jalan kaki, naik sepeda (tapi gak mau ngulangi ah.. gempor paha saya) dan yang prestisius adalah naik kereta....
Amsterdam-Enschede.... Enschede-Gouda.... Gouda-Hengelo... Hengelo-Den Haag... Den Haag-Gouda...dan baru saja Gouda-Utrecht
orang Belanda nya sendiri males melakukan yang saya lakukan... karena naik kereta bisa 2 jam perjalanan....
kalau saya itu namanya psikologis penghayatan pengalaman....
buat saya 2 jam itu biasa....ah jakarta aja kalau macet bikin saya ke tempat kerja bisa 2,5 jam... nyetir sendiri capek...
maka naik kreta di Belanda adalah bukan untuk dikeluhkan... agi bsaya biasa aja....
tinggal... bis..... saya belum pernah naik bis...
akan menjadi petualangan untuk saya naik bis ke Ikea.... cihuy...

30 December 2011

Petualangan di Utrecht bersama Rurie van Sark : babak satu<< Belanda 7-16 September 2011

 (masih) Hari keenam : 12 September 2011, Senin

Setelah puas mengelilingi pusat kota Gouda,
kalau mau baca di sini
saya diajak Rurie ke Utrecht....
tujuan utamanya ke Ikea, tempat membeli barang kebutuhan anak saya... lampu belajar dan box untuk menyimpan barang-barangnya
sebenarnya bisa saja beli di Enschede, tapi ini memang mengalir saja tanpa rencana...
ada ide ke Ikea dan terdekat dari Gouda adalah Utrecht.... maka jadilah kami ke sana...

26 December 2011

Petualangan di Gouda bersama Rurie van Sark << Belanda 7-16 September 2011

Hari keenam : 12 September 2011, Senin

Dimulai dari rumah Rurie di Ijssellaan, Gouda
dengan berjalan kaki kita putari kotanya
perjalanan diawali  ke tetangga Rurie... deket rumah ada kringloop, tempat barang-barang bekas
biasanya properti fotonya Rurie bisa juga ada yang didapat di kringloop ini
sayang.... hari Senin kringloop di situ tutup.... huhuhuuuuu.... gak asik deh....

Rurie van Sark Teman Baru Saya<< Belanda 7-16 September 2011


Saya ketemu Rurie itu seperti kebetulan....
lagi berselancar di dunia maya. kok end-up nya di web/blognya Rurie..
kan saya gak bisa motret, padahal pengeeeeen
(bapak saya tukang foto... kalau motret bagus, pernah gara-gara kepandaiannya bapak dipercaya di bidang kewartawanan di departemennya dulu.... moment hidup saya sering diabadikan sama bapak saya.... walau, kesempatan ada tapi saya tidak ambil waktu di SMA dulu, ada ekstra kurikuler fotografi dan tidak saya ambil... dan sekarang punya keinginan untuk motret cupcake dan cake saya dengan bagus....)
jadi web dan blog nya Rurie adalah terjemahan mimpi saya... saya ingin belajar dari dia...

Mengunjungi Gronau, Jerman<< Belanda 7-16 September 2011

Hari ketiga : 9 September 2011,

Diantar pak Victor dan Inggrid saya diajak jalan-jalan ke Jerman...
Horeeee horeeee.... ke Jerman???
Ini mimpi saya sebelumnya... supaya bisa juga ke Jerman walau cuma jempol kakinya ngicip ke sana... hehehe, itu perumpamaan yang saya maksudkan untuk menggambarkan betapa inginnya saya bisa ke negara lain selain Belanda...
visaku kan visa Schengen... mosok gak dipergunain?
kan sayangkalau gak sempet... jadi saya akan sangat bersyukur biar cuma ngicipi bentar..

Perjalanan ke Gronau dengan menggunakan mobil, hanya memakan waktu tidak sampai 10 menit,
pak Victor yang mengemudi di kiri dan Inggrid di sampingnya...
saya duduk manis di belakang... :p
dan perpindahan antar negaranya tidak terasa...
saya membayangkan akan ada pos penjagaan atau kawat berduri atau apa lah...
ternyata.... tidak tahunya kita sudah pindah negara gitu aja...
deretan rumah-rumah, mungkin pertokoan gitu... kalau benderanya beda ya itu negara yang berbeda...
gitu aja... simpel....

22 December 2011

Dengan Sulung, Kegiatan dan Perasaan Terhadap Dia<< Belanda 7-16 September 2011

Perasaan yang menguasai selama saya mengunjunginya, adalah bangga
Kalau ada suami saya bersama di sana pasti saya peluk "Mas, relatif tidak menyimpang kita mengasuhnya, terima kasih kerjasamanya ya sebagai orangtuanya... "
Kalau ada bapak ibu saya seandainya bersama di sana, pasti saya peluk "Bu, Pak... gak salah bapak ibu mendidik saya sehingga bisa juga saya mendidik cucunya, terima kasih pelayanannya sebagai orangtua saya, yangkung yangti nya anakku..."
yang saya lakukan di Belanda ini adalah mencontoh apa yang bapak ibu lakukan dulu kepada saya waktu saya kuliah di Bandung,
kata orang Jawa adalah 'dipernah'ke'... dilihat situasinya biar semua semua merasa nyaman, yang lagi kuliah nyaman yang jauh di tanah asal juga nyaman...
tapi Sulung ku ini suka salting kalau berkaitan dengan masalah emosi...
jadi selama di Belanda saya bertekad untuk tidak termehek-mehek.. biar itu di hati saya saja

12 December 2011

Hari Pertama Di Enschede Bersama Si Sulung << Belanda 7-16 September 2011

Begitu sampai di tempat kosnya.... Sulung saya sedang kuliah...
Ternyata kuliahnya tidak seperti saya kuliah dulu... ambil matakuliahnya apa dan masuknya di jam2 tertentu, jadi bisa ada waktu kosong di kampus bahkan hari libur...
tapi anakku sekolahnya dari pk 08.30 sampai puku 17.00..senen sampai jumat.....
kayak adik2nya sekolah ya...
istirahatnya jam 12.00-13.00
lebih berat dari masa SMAnya dulu....
jadi lah saya akan bertemu dia nanti sore....

07 December 2011

Kehidupan Rumah Tangga Sehari-hari << Belanda 7-16 September 2011

Ini berdasar pengamatan tinggal yang hanya beberapa hari di rumah kost anakku dan di rumah Rurie.
Perbedaannya dengan keluarga di Indonesia yang saya tahu....
tepatnya perbedaannya dengan (keluarga) saya,
ya tentang :
berapa kali memasak dalam sehari? bagaimana bentuk relasi (dengan tamu)? bagaimana kalau ditawari makanan? bagaimana situasi saat memasak dan makan? bagaimana sistem pembuangan sampah? bagaimana tentang pemakaian listrik? bagaimana tentang stok makanan?


06 December 2011

Berkenalan dengan Orang Baru di Negeri Belanda<< Belanda 7-16 September 2011

Saya bersyukur selama di Belanda menengok anak saya,
saya di kelilingi orang yang baik... kebanyakan orang yang saya baru kenal
Kebanyakan orang Indonesia yang telah lama tinggal di Belanda


Pada foto itu dimulai dari ibu kostnya anakku -bu Yati-, berputar searah jarum jam adalah Inggrid putrinya bu Yati, lalu Eyla A, Maranny ketua PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Enschede, lalu duo fotografer Rurie van Sark dan I Ayu Utami, dan yang terakhir adalah Pak Victor Jonathans teman ibu Yati

Perjalanan ke Enschede << Belanda 7-16 September 2011

Sulung saya sekarang kuliah di Universitas Twente,
letaknya di kota Enschede di Belanda..... saya mau menengok keadaannya

Enschede tu dimana siy????
Ternyata... itu sebuah gemeente (pembagian secara administratif) di Belanda yang terletak di provinsi Overijssel. Sebelah Timur Belanda berbatasan dengan Jerman. Rasanya, berharap banget bisa sampai juga ke Jerman... walau numpang jejakin kaki dikiiiiit aja di perbatasannya....hihihiii....

Teman Perjalanan << Belanda 7-16 September 2011


Perkenalkan....
selain kamera yang saya rajin gunakan, dan rajin pula didelete hasil potretannya karena buram atau gak pas objeknya..... saya memiliki buku sebagai teman perjalanan saya
dua buku ini adalah teman perjalanan selama saya ke Belanda
satu tentang pemakaian kamera, satunya tentang negara Belanda

Travelling Ke Luar Negeri Sendirian? (Masalah Transportasi) << Belanda 7-16 September 2011

Saya naik Malaysian Airlines....
Kalau ke Belanda, transitnya di Kuala Lumpur dan relatif sebentar (kan ada tu yang di Abu Dhabi sampai 5 dan 8 jam transit)... jadi waktu perjalanannya lumayan gak kelamaan...
Tapi gak enaknya.... kapasitas bagasinya minim.... 20kg doang (menyesakkan dada....)
dan harga tiketnya relatif mahal..... dibanding maskapai lain maksudnya, yaaaah tapi kompettif lah, karena ada juga yang lebih mahal lagi

Ini pengalaman pertama pergi sendiri...
jadi kejadian di luar dugaan banyak sekali dialami (dodol banged deh...)
maklum belum pengalaman

Travelling Ke Luar Negeri Sendirian? (Masalah Akomodasi dan Barang Bawaan) << Belanda 7-16 September 2011

Sendirian booo....
Padahal somehow saya lemot... Kurus kurang makan kurang olahraga....
Bagaimana nanti cari arah mata angin nya? Tersesat bagaimana?
Bagaimana nanti bawa kopernya?
Lalu mau melakukan apa sendirian di Belanda sana, anaknya kan kuliah gak libur... siapa yang mau anter2, apa mau ngendon aja di kamar?

Pengalaman Mengurus Visa Schengen di Kedutaan Besar Belanda di Jakarta << Belanda 7-16 September 2011

Sebelum keberangkatan yang dilakukan adalah buat visa.
Saya mengunjungi, dan mempelajari serta ngeprint formulir yang ada di http://indonesia-in.nlembassy.org/.
Buat perjanjian 'ketemu' juga melalui web itu.
Saran saya jangan mefet.... karena hambatan bisa datang darimana saja yang tidak terduga....
Karena saya juga mengalami 'kekacauan' di beberapa step... maka memang paling aman adalah jauh-jauh hari

04 October 2011

Lift Parkir Mobil

Bapakku hebat. Umurnya 76 tahun, tapi masih nyetir mobil sendiri... di Jakarta lho....
Seperti hari ini, saya pikir saya yang akan mengantarkannya menjenguk atasannya dulu yang sedang sakit di rumah sakit.... saya pikir, saya yang menyetir mobilnya
ternyata, saya ditolak mentah-mentah.... apa boleh buat, saya duduk manis saja :p
walau saya sering menginjakkan kaki seolah saya yang mengerem,dan saya yang ribut kanan-kiri, kita sampai dengan selamat di RS Cipto Mangunkusumo

19 September 2011

Saya tulis agar tak lupa rasanya.... Ditinggal Anak Kuliah Ke Luar Negeri, Awal Emptynest Syndrome ?

He's still my baby boy, although he is 18 years old now.... masih bayi saya. Itu rasanya....
Keberangkatannya ke Belanda untuk kuliah di Twente, Enschede.... saya tidak bisa cegah, but he's still my baby boy....
Kekuatan untuk melepaskannya adalah dengan tidak menunjukkan kecemasan akan ditinggalkannya,
dan saya jalani menunggu 22 Agustus 2011 seperti hari biasanya... (saya berharap) supaya dia tahu, semuanya akan berjalan seperti biasanya... di sana maupun di sini.... 

Saya sudah merasa akan menangis ketika nanti melihatnya pergi... saya tahu itu,
saya bukan orang yang irit air mata,
anak melompat ke kolam renang saya menangis, padahal juarapun tidak di pertandingan renang itu
anak gladi resik balet, saya menangis... itu belum pertunjukkannya
anak tidur di samping saya, saya bisa menangis menatap wajah damainya...
anak-anak tahu, maka kadang mereka berpesan... nanti lihat aku menari tidak pakai nangis ya bu...
tapi mengantar kepergian ke Belanda... tidak ada yang berani bilang untuk tidak menangis nanti... maka saya tahu, saya akan menangis. Itu rasanya..... 

He's still my baby boy...
tapi dia mengawalinya semua secara mandiri, saya tidak menyangka dia mendaftar sendiri ke tempatnya kuliah ini menjalani semua prosesnya sendiri, mempersiapkan dokumennya sendiri diskusi memang dilakukan dan saya mengambil jarak untuk terlibat terlalu jauh...
entah karena takut kehilangan dari jauh saja saya mendampinginya, bahkan sampai packing barang pun, saya mengambil jarak... semakin terlibat, semakin khawatir mungkin... entahlah.  
Itu rasanya....
ini koper yang ditimbang berulang-ulang

Sesampainya di bandara,saat kian mendekat, kusibukkan diri dengan mengerjakan pekerjaan yang tidak mengharuskanku menatapnya, termenung memikirkan dirinya.... he's still my baby boy...Ketika situasi bendungan airmata akan bobol..... hanya menikmati dan menghayati tiap detik berlalu
Waktu satu-satunya di dunia yang tidak dapat kembali... Itu rasanya.... 

tapi kesadaran membawa pada kenyataan lain
bukan saya yang akan menangis sangat.....
saya baru sadar, dari malam hari, dia yang belum tidur, dia yang menemani anakku, dia yang menimbang koper berulangkali, dia yang memeriksa semua kelengkapan dokumennya, dia yang paling banyak memberi nasehat, petuah
manusia pendiam yang mendadak banyak sekali berbicara....
suamiku.....
worry

yang tidak mau pulang cepat, yang masih ingin tinggal di bandara dengan sabar menunggu di sebuah cafe,
yang masih menghubungi anakku dan memandunya mengisi form keimigrasian,
yang tiap menit menelpon mengingatkan untuk menjaga paspornya, yang menelponnya mengingatkan untuk tidak ketinggalan dompet, uang, dokumen ini dokumen itu....bla-bla-bla, semuanya perlu diingatkan, satu per satu, per tiap telpon....
semua terlihat masuk akal....
bahkan dalam perjalanan pulang pun... suamiku memerlukan untuk menelponnya dan menanyakan keadaan anakku, kapan masuk ruang tunggu, kenapa lama di bagian imigrasi....
saya tercenung.... dia merebut jataahku untuk menangis mengharu biru....
tanpa saya duga...
saya ingn menangis untuk mereka berdua... untuk my baby boy anakku... untuk suamiku....
Itu rasanya....

Maka semiakin jelas tandanya,
ketika keesokan hari suami tidak bersemangat, lemah, lesu, dan tidak masuk kantor, pusing...
pagi itu kebanyakan waktunya dihabiskan beristirahat di dalam kamar...
hingga ketika larut malamsemua terlelap.... saya pun sendiri
saya tapaki tangga menuju kamar anak sulungku itu....
di depan kamarnya... dadaku sesak amat sangat,
kamarnya kosong... 

dada ini semakin berat rasanya, melihat dirinya sudah mengepak semua pakaian
dia pilah-pilah mana yang masih dipakai mana yang akan disumbangkan
dia kumpulkan semua barang kenangan dari sekolah dasar sampai sekolah lanjutan atas
dia masukkan buku dan kertas yang tidak terpakai dalam plastik hitam tempat sampah
ternyata... ini yang dia buat selama ini

menyiapkan diri untuk kembali 3 tahun lagi... ingin kamarnya rapi
ingin menangis rasanya.... ya kamarnya sudah kosong..... Itu rasanya.....

yang terbaik yang ibu doakan untukmu ya
ini mintamu, ini passionmu... kejar semua mimpimu, wujudkan...
spread your wings...

di keheiningan malam, ibu sendiri, di depan kamarmu... hanya doa...
diantara keyakinan dan harapan.... yang terbaik untukmu... yang terbaik....

Itu rasanya....

03 September 2011

Jerawat Pertama, Penanda Remaja

July 2011 Mom,welcome to the club - once again.... club parents with teenage girl

Di Persimpangan Jalan Memilih Untuk Masa Depan

Jika akhirnya diberi pilihan.....
Fakultas Manajemen Universitas Indonesia
Creative Technology, Faculty Electrical, Mathematics, and Computer Science, Universiteit of Twente
maka Sulung ku pun harus melambatkan langkahnya sejenak untuk merenung, menimbang, mencari data sebelum memutuskan pilihan...
From now on... it's your decision, it's your life
Spread your wings for promising Indonesia, promising you.....

26 July 2011

Si Bungsu dan Tae Kwon Do nya


siapa nyangka....
yang tau Bungsu ku, tentu ini diluar harapan siapapun sebelumnya
yang lulus sekolah dasar adalah harapan yang semula mungkin sulit di raih,
siapa sangka dia aktif dan positif...
positif itu kata kuncinya,
mengarah suatu yang baik, yang membanggakan...

sehat dan aktif ya dik...
dinamis dan positif ya

19 July 2011

Trans Studio Bandung

Ini pengalaman liburan waktu tanggal 7 Juli 2011 yang lalu
Saya lengkap dengan pasukan sirkus saya si Sulung, Tengah dan Bungsu pergi ke arah BSM (Bandung Supermall) di Gatot Subroto Bandung
Rencananya mau menghabiskan waktu untuk mencoba semua permainan yang ada,
jadi kita semangat berangkat pagi dari hotel... Semangat !!!

Datang sudah early in the morning, at 9am,
antrian mobil puanjang... sepertinya semua bergegas rebutan tempat parkir
dueng.... @#$%#@!! mulai pening...
selesai dapat parkir,
antri tiket masuk.... terserah apakah ini menyemut atau mengular tapi amatlah panjang...
duengggg duenggg... &%$#@!!!
kalau sudah begini mulai tidak nyaman

petugasnya bilang, ada juga box tiket di atas silakan ke atas, yak kita ke lantai atas,
masih antri...
ini masanya libur sekolah bu... take it or leave it,
mana ini tempat rekreasi baru kan... patut dicoba bukan?
harga tiket cukup mahal 150rebu (kalau weekend 200rebu)
dan ada gaya baru niy... ada tiket VIP ACCESS nambah 200rebu lagi
apaan ya itu??
katanya akan diberi kemudahan untuk tidak antri panjang.. mirip pelayanan yang diberikan pada manusia VIP lainnya dengan membayar lebih, dipermudahkan segalanya...
tapi berempat gini, nambah 800rebu... halah, rempong....

tujuan utama jelas SKY PIRATE, karena dengan melihat area dari atas kita akan tahu seberapa luas medan yang harus kita hadapi, kan katanya rekreasi in door terluas di dunia gitu.... definitely pilihan yang tepat
you know what.... antrinya kelihatan pendek, hehehe.... ternyata panjang
waktu ada sign ini, kita gak percaya akan sekian menit sampai... mosok sih akan selama itu...
dan saudara-saudara... ternyata Trans Studio tidak berbohong....
kita bisa naik balon udaranya itu setelah antri dari pk 10.00 - 13.00
lelahnya....
walau saya coba menghibur anak2 dengan memotret mereka
si Tengah dan Bungsu oke, cuma mengeluh pegel...
tapi si Sulung selalu mengulang gumaman
"Gak worthed... gak worthed... gak worthed"
begitu naik... dan berputar,
"Pasti dua kali putaran kan bu? Kan antrinya lama... mosok cuma seputaran"
dan ternyata memang cuma 1 (BACA:SATU) putaran yang kira-kiranya cuma 3 menitan itu...

sudah lemas dan tidak minat...
mau nyobain semua permainan?? get real.... kapan pulangnya nanti...
mau beli es krim aja antri..
sudah pasti ke toilet pun antri...
akhirnya terpuruklah kami di area pertunjukan Amphitheatre
sembari terkantuk-kantuk, saling memijat... hanya harapan menunggu pertunjukkan jam 14.00 "Legenda Putera Mahkota" hebat dan spektakuler... itu saja

pertunjukan musicalnya ternyata pelipur lara...
atraksi jungkir baliknya oke, suaranya jelas, tariannya lumayan, tata lampu tata panggung oke...
puas !!!
selesai pertunjukan si Tengah dan Bungsu antusias untuk berfoto dengan para pemain.. hehehe... antri??? iya lah.... di sini sabar harus seluas samudera

Tips :
memang di sini kita harus antri dan taktis
taktis?? ya kalau gak mau antri, bayar lebih dong... cari deh tu tiket VIP ACCES, yang bentuknya lucu dipakai sebagai gelang

cuma memang miris ya melihatnya,
di saat kita antri... tertib dan patuh, kita juga menyaksikan orang-orang yang dengan membayar lebih mendapat kemudahan... jalur VIP ACCESS yang artinya bisa langsung terus tanpa antri lama... ada pembedaan gitu deh, ini masyarakat yang kurang dan yang mengalir lancar adalah masyarakat berkelebihan
kesannya seperti saya mengajarkan anak saya hari ini bahwa untuk memuluskan keinginan lebih baik 'menyogok'
kata si Sulung,
"Seperti negara ini ya bu... siapa kaya punya uang lebih dia dapet kemudahan keuntungan"
kalau dengan adik2nya saya ajarkan nilai-nilai disiplin dan tekun serta ulet, ya harus sabar mengantri, ini aturannya... disiplin dan ulet untuk bertahan hingga apa yang diinginkan tercapai...
maka,
dengan Sulung, saya ajarkan dia untuk bersyukur, beradaptasi dan punya sudut pandang lain,
berharap memicunya untuk tidak saja mengeluh tapi mencoba mencari ide-ide perbaikan dari sistem mengantri di Trans Studio ini.
Saya bilang,
"Bandingkan juga dengan banyak rakyat Indonesia yang tidak bisa masuk ke tempat rekreasi yang tiketnya mahal ini... kita jelas bersyukur; kalau mampunya hanya beli tiket biasa, sebaiknya terima keadaan ini... adaptasi dengan segala keterbatasan yang ada, cari kesenangan di antara ketidaknyamanan ini; perlu bersyukur walau lebih lama antri daripada atraksinya, tapi kan kitaq berdiri di dalam ruangan gak kepanasan; dan ini namanya taktis, strategi bisnis... ada barang ada harga, masih lebih besar demand daripada supply nya"

apakah kalau diminta mengulang, akan saya ulang liburan ke sini,
mungkin iya... tapi nanti kalau tidak masa libur sekolah, atau nanti kalau sudah hingar bingarnya menurun...
mungkin harga tiket tidak berubah menjadi lebih murah, mungkin malah makin mahalyang penting tidak terlalu crowded.. ada sistem untuk mengatur antrian,
atau saatnya masyarakat sudah bosan saja karena sebenarnya apa yang ada di sana sama saja dg yang ada di Dufan,
atau mirip dengan yang ada di komedi putar di lapangan dekat rumah... hehehe, mungkin nanti ketika Trans Studio sudah mulai mencoba teknik marketing baru, ada promosi baru yang menggelitik hati untuk si Sulung bilang begini
"Now this is worthed"
nah baru saya datang lagi mengunjungi Trans Studio

walau begitu, saya bersyukur :
pelajarran tentang Nilai-nilai Kehidupan dapat saya ajarkan pada anak-anak,
yaitu tentang :
sabar, disiplin, tekun, bersyukur, adaptif, berpikir positif dan taktis

18 July 2011

Tugas Misdinar Si Tengah Pertama Kalinya

Kejadiannya tanggal 16 Juli 2011, hari Sabtu
bangunnya pagi... jam 4, tumben dibangunin gak susah
langsung mandi, dandan dan kunciran.... terus siap dengan Puji Syukur nya
bagus masih inget bawa bekal air putih
kita berangkat....

masih kosong waktu sampai gereja,
hahahahaaaa... kepagian
jadi waktu Tengah bersiap di sakristi,
saya dan suami sempat mendapat giliran memimpin doa Rosario,
10 doa Salam Maria untuk peristiwa mulia kedua

duduk di baris ketiga, teteup sulit candid si Tengah
dia tenang, cool, tugas dilakukan cukup lancar walau masih nglirik-nglirik teman di sebelahnya

Good job dear....
may this day you remember always

06 July 2011

SIMAK UI nya si Sulung


ini pagi hari Minggu 3 Juli 2011, Sulung siap untuk mengikuti SIMAK UI (Seleksi Masuk UI)
lebih fresh dibanding saat saya mengantarnya ikut SNMPTN kemarin...
secara kualitas kepribadian saya melihat Sulung sudah berubah,
lebih tenang lebih ikhlas...
jadi saat kita menerima pengumuman SNMPTN
dia pasrah...
mungkin juga karena dia sudah diterima di Universitas Multimedia Nusantara jurusan System Management dan sudah diterima di Prasetya Mulya
dan sedang mengusahakan untuk bisa kuliah di luar negeri....
semua secara paralel dia lakukan... sesuatu yang saya pikir tidak bisa dia lakukan, karena masih marahnya dengan ketidakadilan yang dirasa sebagai anak IPS sehingga tidak memungkinkan berpikir banyak hal dalam waktu yang bersamaan...
ternyata dia bisa...
kalau awalnya dia satu per satu... SNMPTN dulu baru SIMAK UI dulu dan seterusnya... sekarang dia mau dibawa untuk berpikir dan bertindak multifacet....

pagi itu kita bedol desa... semua antar Sulung,
si Tengah dan Bungsu berdandan untuk antar mas nya...
dan ajaibnya Sulung tidak malu diantar adik2nya (biasanya dia menghindar untuk bergabung dengan adiknya yang jauh beda usianya...)
hehehe.... akhirnya bisa juga mereka akrab...

semoga yang terbaik saja yang didapatkannya

ketika selesai tes pun cara menjawab pertanyaan "Bagaimana tadi?" juga lebih tenang
tidak sekalut saat ikut SNMPTN
ya... baiklah, "Apapun ya le... tetep ibu bangga sama kamu... jangan lupa itu ya"

ada percakapan kecil yang terjadi antara suamiku, Tengah dan Bungsu,
bapaknya bilang kepada si Tengah...
"Belajar sungguh dik kayak mas, usahakan besok kamu dapat beasiswa ya? Kamu itu cita-citanya apa sih dik?"
"Pokoknya yang ada gambarnya"
"Bagaimana kalau arsitek atau disain interior dik?"
"Ya arsitek mungkin mau pak... nanti aku gambar dulu kan, buat rumah dan gedung ya?"
si Bungsu menyela "Nanti kafe aku mbak yang ngrancang aja ya?"

hhhmmmm.... si kecil punya cita-cita???
sudah punya rencana mau buat kafe?
saya tersenyum lebar dalam hati.... karena memang potensinya si Bungsu dibidang kuliner menonjol

dan haru menyelusup di hati saya... kalau mengingat, masa-masa si Bungsu yang lalu
dulu, melewati masa sekolah dasar adalah cukup untuk si Bungsu, kami tidak minta lebih.... namun dia memberi lebih... dia sangat semangat belajar, sikapnya berubah, keinginan majunya tinggi....
aahh.... terima kasih untuk Tengah yang menjadi role model untuk adiknya
terima kasih Bungsu ku yang mau menjadi lebih baik

terimak asih dunia, semesta alam.... saya bahagia jadi ibunya mereka

SNMPTN nya si Sulung

Hari itu Selasa 31 Mei 2011, saya dan Sulung bangun pagi dan pergi menuju SMA Lab School Rawamangun.
Pukul 05.30 pagi kami berangkat, takut kena macetnya Jakarta dan tidak ingin membuat Sulung cemas.
Butuh ketenangan untuk suatu yang besar seperti mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri... saingannya banyak, semuanya ingin masuk di universitas negeri...
(aaah jadi ingat 26 tahun yang lalu..... jadi kangen Psikologi Unpad di Dago Pojok)

rasanya seperti piknik,

i nipersiapan saya menunggui si Sulung tes...ada permen asem (andalan saya banget), buku bacaan, buku resep cupcake, minum, tisu basah dan roti.... lengkap... kayak mau ngapain aja ya... :)
bayangkan, tesnya mulai pukul 10, kami berangkat subuh... tidak akan mengeluh, namun tentu harus mencari cara untuk nyaman karena selesainya pun setelah jam makan siang...
jadi dengan senang hati saya bawa bekal...

ternyata sesampainya di tempat itu, suasananya seperti apa ya.... gak kelihatan kalau ini hal serius, mau ujian dengan saingan yang banyak... tapi yaaa... begitulah
seperti ada bazaar gitu...
banyak orang berjualan, dari jus buah, bakso, hamburger, kebab, sate....
ya memang, ternyata banyak juga orang tua yang mengantar anaknya untuk mengikuti ujian dua hari itu 31 Mei dan 1 Juni 2011
ada ibu kenalan saya yang cuti kantor, ada seorang bapak yang akan masuk kantor setengah hari setelah mengantar anaknya ujian... entah bukti sayang atau bukti tingkat kecemasan hehe...
saya jadi ingat.... dulu saya tidak diantar bapak ibu saya... saya pergi sendiri naik angkutan umum menuju SMP 12 Kebayoran Baru tempat saya tes.... duluuuu..... ibu saya kan sibuk ngurus adik yang banyak dan mereka kan  'pecicilan' gitu (peace adik2ku... hehehe...)

Sulungku juga mau mandiri, tapi.... tapi saya dan suami sepakat merasa ada perlu untuk mengantarnya,
kebettulan memang tidak ada pekerjaan konseling, tidak ada proyek asesmen dan tidak ada pesanan cake.... saya antar saja lah
sembari berharap punya waktu yang berkualitas untuk berbincang dengannya, memberi semangat dan dukungan karena tampaknya dia belum yakin akan pilihannya
Fakultas Ekonomi Univ Indonesia dan Hubungan Internasional UGM
pemilihannya lebih karena dia sangat ingin menjadi pebisnis di bidang sofware, game... ingin sering keluar negeri, mengglobal gitu... jadi pilihan setelah kita telusuri semua tes minat bakatnya paling masuk akal adalah Ekonomi dan HI
yang baru disadari kemudian.... kalau pilihan itu ternyata... adalah pilihan terfavorit untuk IPS *tepok jidat sadar kurang taktis*

hidup matinya sejak kecil adalah komputer dan game dan software yang dia pelajari sendiri dan dia nikmati prosesnya... yang menjadi hilang arah tujuan sejak dia harus masuk IPS
yang sedikit disesalinya karena sudah diberitahu sebelumnya untuk terus berusaha memacu diri karena masuk ke SMA yang baik, tapi rupanya dia lengah.... kebanggaan bisa masuk SMA Kanisius membuatnya sedikit membuyarkan fokusnya dan terbukti hasilnya tidak mencukupi untuk masuk IPA

banyak perbincangan dari tenang sampai menggebu-gebu, nada tinggi dan membentak-bentak, jengkel dan kesal... hanya merasa kurang adil baginya IPS sulit masuk fak IPA tetapi anak IPA lebih mudah masuk IPS
tugas saya sebagai ibunya adalah mencoba menanamkan bahwa ada kalanya kita harus fleksibel dan adaptif,
dimana bumi di pijak di situ langit dijunjung
karena memang yang berlaku begitu lah di sini
dan dia merasa teman-temannya di luar negeri memberitahu bahwa tidak ada IPA IPS kalau di sana... bahwa saya coba terangkan bukan dalam bentuk IPA IPS tetapi setahu saya di sekolah internasional yang saya pernah kunjungi, memberlakukan pilihan.... kalau mau belajar matematika lebih dalam ada kelasnya, semacam pilihanlah gitu... ya sama saja lah kira-kiranya dengan IPA IPS....
tapi yang namanya anak kecewa karena keinginannya terhambat... keras kepala lah bertahan dia dengan pendapatnya, bahwa di sini semuanya tidak adil..... halah...
itulah Sulung ku...

kalau sampai pada keputusan mau untuk mengambil fakultas Ekonomi ataupun Hubungan Internasional... itu perjuangan terus menerus untuk saya mencarikan data-data, karena apakah Teknik Informatika di Indonesia mau menerima jurusan dari IPS? kalaupun bisa dengan IPC.. saingannya tentu anak IPA yang 3 tahun secara lebih mendalam mempelajari hal eksak... peluangnya tipis bukan? maka saya berharap dia juga belajar hidup dengan mempunyai alternatif pilihan...
alternatif itu penting agar wawasan kita juga lebih terbuka... tidak sempit

so... ekonomi dan hubungan internasional then...
baiklah.... kerjakan sepenuh hati dan dengan totalitas ya nak...
biar ibu menunggu lama... tidak masalah...
ibu juga bisa baca-baca resep cupcake kan....


hati ibu mana yang tidak sedih ketika hari pertama itu selesai
dia keluar dan bilang "Matematikanya susah... soalnya 15, aku mengerjakan 3"
halah.... gubrag... yaaa kalau gini mah tanda-tanda deh..
lalu harus bagaimana bersikap saya?

"Ya sudah lupakan hari ini, siapkan untuk besok"
sepanjang perjalanan pulang, mulailah dia berkeluhkesah...
hatinya kecil...
maka saya harus meyakinkan dirinya,
"kamu kan sudah berusaha... ya apapun hasilnya, itu karena usahamu,
kalaupun belum berhasil... ya ayuuuk kita usaha lagi cari jalan lain..."
sedih juga lihat dia tatapannya kosong, berdecak tanda menyesal, garuk-garuk kepala yang saya yakin tidak gatal.... dia salah tingkah....

"Pokoknya le (tole), apapun hasilnya ibu tahu kamu sudah berusaha, jadi apapun hasilnya... ibu bangga sama kamu... sudah, sekarang kita siap untuk besok"

kadang dengan keadaan Sulung seperti ini, tidak banyak berbicara adalah lebih tepat
dianya sendiri sedang bingung, kalau saya terlalu banyak bicara, tentu nanti membuatnya hilang fokus tujuan.... jadi.... saya sentuh tangannya, saya tepuk halus... dan bilang "ayo kita siap untuk besok"

memang hidup itu dimana-mana ada persaingan
jadi memang harus siap...
tapi menikmatinya juga perlu... dan ini yang saya coba ajarkan pada si Sulung
nikmati setiap peluang yang tersedia...

setelah SNMPTN... baru dia mau untuk mendaftar ke universitas swasta
dia mau untuk mulai paham
sungguh paham, bahwa kita perlu bersaing
kita perlu taktis dalam menentukan langkah

bayangkan, berapa cm urat leher yang harus ditarik untuk meyakinkannya mengambil univ swasta juga... toh dia tidak mau
ya sudah... tugas saya mendukungnya, dia yang menjalankan
kalau toh akhirnya mau setelah orang lain mendapat tempat di univ swasta (yang sebagian besar sebagai cadangan) sehingga mereka bisa lebih tenang.... ya saya nikmati juga prosesnya...
walau mungkin Sulung tidak tahu betapa asam lambung saya sering bergolak memikirkan masa depannya... but anyway, i have to trust him.... so i have to support his choice

Graduation Day si Sulung

Saya dan suami spesial berdandan, pakai baju seragam sarimbit batik terbaik yang kami punya, hehehe....
Kami bukan tukang dandan, tapi kali ini perlu untuk lebih... menghormati perjuangan si Sulung untuk survive dan akhirnya lulus juga di SMA
mungkin juga tersirat, rasa penghormatan pada diri sendiri, hehehe... berharap awal baru,
berkurang diskusi panas, debat kusir, ngambek dan kekesalan dalam komunikasi orang tua (khususnya saya, ibunya) dengan remajanya.... dengan si Sulung
Berharap ini penutupan moment hidup yang seperti roller coaster up and down....

Anakku mau kuliah.... aaahhh, rasanya baru kemarin daftar SMA, ini sekolah favoritnya, Kolese Kanisius, isinya murid lakiiiii semua...
Rasanya baru kemarin, saya melangkah gontai keluar dari gedung sekolah ini karena tidak bisa memutuskan kesediaan finansial yang terlalu tinggi untuk bisa kami bayarkan... membutuhkan halte depan gedung KWI jl Cut Meutia sebagai saksi lelehan airmata seorang ibu yang bingung bagaimana harus berjuang, agar Sulung dapat masuk ke sekolah favoritnya ini....
Rasanya baru kemarin, saya sedang demam dan lemas, tertidur di bangku panjang sekolah, tapi harus menunggu kepala sekolah, dari pagi dan baru diterima setelah 5 jam menunggu... untuk menyampaikan keinginan Sulung pindah jurusan...
Dia ingin masuk IPA karena kesukaannya pada komputer dan pembuatan game, padahal hasil akademiknya dia sesuai untuk masuk IPS

Memasuki lorong sekolah kali ini ada perasaan beda...

rasanya lega... bangga... bisa juga Sulung sampai di titik ini,
saat SMP saya yakin dia mampu dan punya potensi, maka masuk sekolah yang baik ini juga saya yakin dia mampu,
bahwa IPS dan itu menjadi masalah bagi Sulung hanya karena merasa mimpinya menjadi berakhir untuk mendalami dunia informatika (jarang fakultas terkait komputer yang mensyaratkan anak IPS bisa memilihnya).... masalah yang menurut saya agak mengurangi tingkat kepercayaan dirinya, tapi saya masih yakin dia akan menemukan jalan keluar untuk bertahan....
saya yakin dia punya kualitas kepribadian yang baik... buktinya, di saat senang seperti saat ini, dia masih ingat untuk membawakan sepatunya yang sudah kesempitan untuk dipakai temannya yang tidak punya sepatu yang cocok dengan jas... dia punya kepedulian, dan saya bangga....
bahwa dia hari itu bolak-balik bilang kalau nilai UANnya kurang baik, saya tetap bangga... karena saya tahu dia berjuang mendapatkannya....

Kami sampai saat lagu Indonesia Raya berkumandang...
saya terharu...
saya merasa Sulung tidak salah memilih sekolah ini,
saya jarang mendengar acara di sekolah yang dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan.... maka saya bangga dengan sekolah ini
saya menyanyikannya pun dengan bangga, sepenuh hati, terharu, dan mulai merasakan sedikit air mata ada di pelupuk.....

Kami duduk di barisan orang tua khusus kelas XII-A kelas si Sulung,
acara berjalan seperti biasanya, sambutan dan sebagainya
juga ada acara apresiasi terhadap murid yang berprestasi, dari akademik sampai non akademik
bagusnya lagi... setiap anak yang berprestasi, maju ke depan selalu diminta untuk didampingi orangtua... nilai kehidupan yang baik yang juga ditanamkan sekolah ini, untuk memberikan pujian dan hormat kepada orang tua....
aaaahhh saya gak salah mendukung Sulung bersekolah di sini,
sekolah yang menerapkan peraturan kalau ketahuan mencontek sekali saja, langsung murid harus keluar... resiko yang berat, menanamkan kejujuran di tengah situasi korupsi ada di sekitar kita....

Setelah acara pemberian penghargaan selesai,
tiba-tiba balckberry saya bergetar, ada pesan masuk dari Sulung....
"Bu... maaf ya namaku tidak disebut"
saya mulai meleleh.... hingar bingar tepuk tangan tidak terdengar lagi, saya mendadak hening.......
susah menggerakkan jari jemari menuliskan pesan balasan, saat hati amat sangat terharu....

"Ah gak papa... yang penting namamu selalu ibu sebut di tiap doa ibu"
saya kirim balasan itu,
saya hening lagi... ingin lebih keras menangis (tapi ya ampuuun, maluu lageee...)
saya perlu susulkan kalimat berikutnya
"Ibu tetep bangga sama kamu"

lalu saya larutkan diri dengan perasaan senang,
waktu dia disebut maju untuk menerima sertifikat kelulusan, layar besar menampilkan fotonya waktu kecil...
ya... itu dia anakku... that's my boy...

tiba-tiba, blackberry saya bergetar dan pesannya masuk lagi
"Bu... ternyata aku lulusnya cum-laude bu...."
saya sudah tidak sempat lagi membalas pesannya,
inginnya kupeluk saja pria tinggi 187cm itu.... eh ternyata, ada acara dimana setiap siswa harus memberikan mawar kepada orang tuanya... maka kupeluknya erat-erat dia
sebenarnya ini saat yang tepat untuk melelehkan airmata,
tapi saya sudah mendahuluinya tadi... jadi saya pasang senyum terlebar yang bisa saya berikan hari itu
saya terharu dan sangat merasakan hal yang sama melihat ibu di belakang saya meneteskan airmatanya... menatap putranya datang ke arahnya membawa mawar.... saya tersenyum.... mengharukan rasanya memeluk anak di moment seperti ini
hari kemenangan....

ini mawarnya,
sampai kering saya simpannya... hehehe...
dan ini tanda dia cum-laude nya.... artinya lulus dengan rata-rata nilai UAN (Ujian Akhir Nasional) 8,5 sampai (saya lupa) mungkin 9 karena setelah cum-laude ada suma cum-laude dan yang tertinggi adalah magna cum-laude

hari itu ditutup dengan makan malam, foto keluarga dan pementasan acara perpisahan tiap kelas....

ya... bentangkan sayapmu, bergunalah bagi Indonesia....
selamat ya anakku
terima kasih ya suamiku, kita sudah bersama-sama dalam turun naik jatuh bangun mendampingi si Sulung

02 June 2011

Helm pertama si Tengah

Jakarta Fair 2010, adalah tempat dibelinya helm pertama ini.
Impulsif banget... terpengaruh tantenya (yang juga impulsif, heheheee....)
kenapa impulsif???
Masalahnya, si tante punya sim C tidak, punya motor tidak, lalu kenapa tertarik beli helm...
ngajak anakku si Tengah... yang kemana-kemana kalau tidak naik angkot ya dianter ibu bapaknya naik mobil... lalu apa kegunaannya helm???? halah halah....


kadang kalau lihat lagi foto ini, aku aja pengen ngakak...
kenapa juga diijinin beli kalau gak guna
kecualiiii....
kecuali gunanya untuk mejeneng, kekekekkkk...

Like aunty Like niece :p


nah,
suatu waktu aku mau ke rumah temen yang mau ngajarin bikin cake tape,
rumahnya jauuuuuh di ujung Tambun sana
karena janjian akan berhenti di suatu tempat dan akan dipandu dengan motor
kita jadi kegirangan.... akhirnya helm baru bisa dipakai, hehehee.....

aku nyetir, jadi ini adalah ketrampilan tangan si Bungsu memotret tampak punggung kakaknya,
heheheee.... seneng nian anak-anak ini...



sometimes...
we need do something impulsive like this
this that i call... take an opportunity...

asal jangan keseringan aja impulsif tanpa pertimbangan ya....

Menyambut Ujian Akhir Nasional Si Sulung

Dari sekolahnya, ada tradisi untuk menyelenggarakan misa.
Biar ngantuk-ngantuk, adik-adiknya ikutan misa, di Katedral Jakarta 9 April 2011
Untuk jangka pendek, kalau anggota keluarga lengkap mendukung dan memberi support, berharap si  Sulung semangat, tenang dan yakin mengerjakan soal-soal UANnya nanti.


Moment candid....
bisa diamuk dia niy aku kalau tahu aku potret dia :p
Soalnya peluang langka kita bisa bersama melakukan ini...
Walau waktu misa, isinya nguap dan tertidur, heheheee....



ya... semoga Sulung mengingat dukungan adik-adiknya,
dukungan bapak ibunya
untuk jangka panjangnya....
semoga Sulung nyaman menjadi dirinya, berkembang berkualitas ya..... ingat Tuhan, ingat keluarga....