30 October 2012

Kehidupan Anak Sekolah di Korea


kali ini ceritanya akan panjang....

Saya mengunjungi Woosong High School dan Woosong Kindergaten
SMA dan TK yang berada satu area dengan Woosong University


Woosong (bacanya gini... uuusong... bukan 'u'nya 3x, tapi maksudnya dipanjangin gitu pas nglafalin 'u')
letaknya di kota Daejeon, kota terbesar kelima di Korea,
ibukota dari propinsi Chungnam
dan merupakan kota pusat teknologi dan ilmu pengetahuan di Korea
Silicon Valley of Korea gitu deh....

Hari itu 23 Oktober 2012,
kunjungannya setelah makan siang sampai sore hari

Waktu mengunjungi TK mereka sudah selesai sekolah
banyak yang sudah pulang
beberapa tinggal dan bermain di halaman
lihat anak cute-cute gitu....
hedeeew saya dan rombongan gatel potret sana potret sini

mendadak.... berlari-larilah dua orang ibu-ibu
yang ternyata semacam Ketua Yayasan nya lah gitu dengan Kepala Sekolah nya
waduh... kita disambut niy sama pejabat


tapi kenapa gak ramah? wajahnya tegang
kesel banget agaknya
"No picture !!!" bertanduklah mereka

oh ternyata berlaku tidak boleh memotret anak kecil di sana
alasannya apa? nah itu....
nanti saya undang teman saya Imelda Coutrier yang pernah menulis di blog nya tentang hal ini
saya minta dia menerangkannya
secara informasi yang saya punya kurang lengkap... tunggu Imelda aja... :)



tetapi ternyata saat kedua ibu itu menerangkan tentang sekolahnya,
sangat ramah, informatif
bahwa mereka sebagai guru bukan mengajarkan murid,
tapi belajar dari murid
bahwa setiap anak itu unik
ada yang cepat bisa ada yang butuh waktu....
mereka punya cara untuk mengajarkan mata pelajaran... dengan bermain
semua dilakukan dengan bermain
(ah jadi inget TKnya ketiga anak saya.... TK Mini Pak Kasur, yang juga mengajarkan sgalanya dengan bermain dan bernyanyi)

waktu menjawab pertanyaan apakah mereka mengajarkan membaca menulis?
karena you know lah negeri kita, jaman anak saya, masuk SD harus sudah bisa baca dan berhitung
(ah jadi inget saya dulu.... rasanya baru kelas 2 SD saya ngerjain berhitung dengan soal yang ada bacaannya... secara kelas satu kerjaannya baru nulis huruf, nulis indah, baca ini ibu budi)
nah waktu menjawab pertanyaan itu,
mereka bilang semuanya tetap dilakukan dalam bermain...
tidak harus bisa, khatam membaca dan lancar menulis
mereka sangat memperhatikan bahwa seorang anak itu unik....
kecepatan berkembang anak-anak itu unik...
termasuk yang disebut anak spesial needs....
mereka sangat paham dan membuatnya nyaman bergaul dengan anak-anak lain...
tidak ada itu olok-olok
setiap individu itu unik
(huaaa jadi inget perjuangan si Bungsu di sekolah dulu....)


toilet nya ukuran anak-anak... cimut-cimut
itu saya potret tinggal melongok partisi aja saking pendeknya
juga bangku nya.... atraktif warna-warni tapi keciiiil, pendek...
kita duduk disitu... kudu selonjor kalau gak mau dengkul ketemu dagu hehehe...
bersih sekali lingkungan sekolahnya...


nah walau mereka belajar dari jam 09 sampai jam 14
kadang mereka ada di sekolah sampai sore menjelang Maghrib gitu..
dan sekolah punya progamnya untuk mereka yang belum dijemput dan menunggu sampai sore itu
gurunya belum pulang juga sampai pk 16-17 sampai muridnya habis...
sangat berdedikasi ya....

walau masih banyak TK yang nge push kemampuan baca tulis hitung murid2nya
(mungkin juga karena TK ditekan SD... atau orang tua murid, untuk membuat anak-anak lulus TK bisa baca dan tulis serta berhitung... sudah sedemikian rupa ya...)
tetapi saya sudah pernah tahu beberapa TK di Indonesia yang konsepnya seperti di Woosong ini

saya pribadi, setuju sekali membuat anak TK bermain,
bernyanyi, ceria, gembira...

nah ganti topik ya...



itu adalah foto tampak luar Woosong High School

Sekarang cerita saat ke SMA Woosong ya...


disambut dan diberi pengarahan di aula
tempat anak-anak Woosong bermain musik

sambutannya sederhana,
tetapi untuk saya pribadi merasa sambutannya itu sangat berkelas... classy
kita diberi lembaran berisi informasi penting tentang sekolah,
juga disuguhkan teh atau kopi serta camilan khas Korea


dengan penerjemah, Kepala Sekolahnya menerangkan tentang sekolah sebelum mempersilakan kami keliling sekolah

ini ruangan di sana
ada ruang makan, juga sekaligus ruang loker
murid-murid berpindah kelas sesuai mata pelajaran yang mereka ambil, jadi perlu loker
mereka yang bergerak,
kalau di tempat saya kan guru yang bergerak mengunjungi kelas
yg perlu loker jadinya ya guru....
tapi kalau di Woosong kebalikannya


lihat lantainya....
itu bukan ubin lho tapi semacam parket mirip tempat kos saya dulu
bersih ya....

ini ruang kelasnya,



pada dasarnya sama dengan ruangan kelas sekolah di sini
hanya ini bangkunya bisa diatur sesuai kebutuhan...
kadang menghadap ke depan semua kadang ke belakang semua,
hah?? ke belakang??

gini lho... ada beberapa kelas mereka itu dinding yang tidak ada jendelanya dipakai untuk papan tulis
jadi bisa di bilang papan tulis itu ada di dinding depan dan belakang
yang satu ditulis dengan spidol,
yang satu papan tulis biasa yang ditulis dengan kapur
kadang juga diatur kursi dibagi dua dan saling berhadapan... seperti membagi kelas layaknya nabi Musa membelah laut itu...
lalu tengah-tengahnya seperti jalan yang bisa dilalui guru atau murid yang sedang menerangkan atau presentasi
bisa juga diatur berkelompok, disesuaikan pokok pelajaran dan cara ngajarnya
intinya adalah... susunan bangkunya tidak kaku

khusus zona Inggris nya... spesial banget kelasnya


memang dari yang saya dengar.... orang Korea sedang berusaha keras agar anak-anaknya atau generasi mudanya bisa berbahasa Internasional
memang visi nya begitu.... ingin mengglobal (banget banget banget.....)
saya setuju saja.... karena memang kalau bisa bahasa Inggris (atau Mandarin) peluang untuk mendunia juga menjadi lebih besar

masih saya perhatikan lantainya bersih,
walau ada kelas gak rapi teratur susunan bangkunya
dan banyak tempelan rumus-rumus di dindingnya
tapi kesannya hommy

ruang gurunya per tingkat
per tingkat kelas maksudnya bukan tingkat gedung
jadi guru yang ajar kelas 1 di satu ruangan, kelas 2 dan kelas 3 masing masing berkelompok di ruang guru tersendiri

saat itu saya mengunjungi ruang guru khusus yang mengajar kelas 2 SMA
ini foto-foto bapak dan ibu guru kelas 2, dan mereka punya 'kepala suku'nya
ada ketua guru kelas 2... yang di pimpin oleh seorang ibu guru



dan setiap guru bekerja dengan komputernya
setiap guru punya laptop di mejanya
canggih...
mengingat kadang guru di Indonesia masih sedikit tertinggal urusan komputer dan sebagainya
ya iya lah... gak sampai ke pelosok pelosok sana sekolah bisa menghadirkan komputer atau laptop masalahnya kadang jaringan internet suka malu-malu kucing
kadang muncul kadang nyumput.... on off gitu

mari guru di Indonesia kita jangan kalah canggih yuuuuukk...
urusan informatika gini mari kita maju... canggih
(ah jadi inget saya yang terengah-engah mengikuti kemauan murid-murid...
saya curhat sama ibu pakai facebook aja ya? saya pun membuat aku facebook....
udah deh bu pake twitter aja... saya buat lagi akun twitter yang nambah gak keruan mumetnya kepala saya....
belum lagi sekarang, waslapan aja bu.. please... waslap? handuk kecil itu?... oh dunia informatika, cepat nian berubahnya.....)

nah sejak dari permulaan diterangkan pak kepala sekolah,
saya sudah tertarik....
sekolah Woosong itu, campur... lelaki dan perempuan ada
kalau tempat saya bekerja kan homogen... hanya perempuan saja murid SMP dan SMAnya
ini ada.... lengkap,
tetapi mereka membedakan kelasnya
ada kelas perempuan dan kelas lelaki
misal Matematika kelas perempuan... Matematika kelas lelaki
gitu...
unik ya...
katanya agar fokus... supaya gak saling jatuh cinta mungkin dan mengganggu pelajaran
itu yang saya dengar,
menurut mereka,
itu sudah biasa terjadi di Korea dibedakan gitu kelasnya...
memang ada juga yang dicampur untuk mata pelajaran tertentu, cuma ya kebanyakannya dipisah

tepat saya ke sana adalah saat pergantian kelas,
nah itu sangat menarik perhatian saya....
saya tidak melihat siapapun di sekolah ini yang bersepatu
tetapi mereka pakai sandal
kalau pindahan kelas... mereka nenteng-nenteng sepatu nya kemana-kemana?
gak umum kalau di sini kan ya...



bahkan pak guru nya pun juga gak pake sepatu,
pake sandal juga



waktu saya tanyakan,
ternyata sudah biasa di Korea untuk hidup bersih (dan sehat)
dan dengan sandal yang ditinggal di sekolah... daripada sepatu yang bisa bawa kuman dari mana mana
mereka melakukannya hidup bersih dan sehat seperti itu

maka itu ubin nya bersih.... hygienis
hhmmm.... bagaimana ya ide ini diterapkan kalau di sekolah di Indonesia
ya tentu harus ada penyesuaian,
tidak semua sekolah di Indonesia punya ubin,
bahkan kadang masih berlantai tanah....
tapi ide hidup sehat dan hygenis bagus untuk dikembangkan...
dimulai dari rumah, diteruskan di sekolah sehingga memang dapat penegasanlah bahwa hidup sehat bersih dan hiegienis itu penting...

selain itu,
setiap pindahan... saya heran juga... kok pada bawa-bawa selimut sih
untuk apa?

Ibu Gita, murid Woosong High School dan saya
pemikiran saya adalah apakah untuk tidur...
tapi kok kecil gak besar...
lalu selimut untuk apa?


ternyata itu untuk melindungi lututnya,
kalau hawa dingin seperti saat saya datang sedang sekitar 8 derajat celcius gitu,
kaki jadi lebih kerasa membekunya... dg selimut menjadikannya agak hangat,
digulung-gulung untuk bantal terus dibuat tidur juga mereka lakukan
saya tidak sempat memotretnya, namun ada tu murid yang tertidur di kelas tetapi pelajaran berjalan biasa saja
pelajaran tetap dilanjutkan, teman2 dan guru tetap sibuk berdiskusi, yang tidur ya tidur saja....
itu juga saya bertanya-tanya? sekolah kok tidur?
ah jadi inget Sulung saya yang dulu waktu SMA sering dikirimi teman-temannya foto candid dia tidur saat guru mengajar... dan waktu di pasang di Facebook, saya jadi banyak menasehati....
jangan lakukan ini lah itulah... jangan tidur lah kan tidak hormat dengan guru yang mengajarnya dan sebagainya....
eh ternyata ini di Woosong, murid tidur, gurunya kalem aja....

lalu soal materi pelajaran,
saya sempat ternganga saat pak KepSek menerangkan jadwal sekolah tiap harinya
yaaah kalau di Indonesia seperti layaknya daftar mata pelajaran dan jam-jamnya gitu lah
seperti, sehari ada 7 atau 8 jampel,
lalu jampel 1 dari pukul berapa sampai pukul berapa lalu dst

nah ini jadwal yang membuat saya sangat terpesona dengan jadwal sekolah mereka,

KEGIATAN
WAKTU


Come to school
-          O7.30
Home room teacher time
07.30 – 07. 50 (20)
Clean up
07.50 – 08.05 (15)
Move
08.05 – 08.10 (05)
Regular 1st class
08.10 – 09.00 (50)
Regular 2nd class
09.10 – 10.00 (50)
Regular 3rd class
10.10 – 11.00 (50)
Regular 4th class
11.10 – 12.00 (50)
Lunch break
12.00 – 13.00 (60)
Regular 5th class
13.00 – 13.50 (50)
Regular 6th class
14.00 – 14.50 (50)
Regular 7th class
15.00 – 15.50 (50)
After class 1st
16.00 – 16.50 (50)
After class 2nd
17.00 – 17.50 (50)
Finish meeting
17.50 – 18.00 (10)
Dinner break
18.00 – 19.00 (60)
Self study 1st class
19.00 – 20.30 (90)
Self study 2nd class
20.40 – 21.30 (50)



padat ya?
itu sekolah lho yang membuatkan daftar itu
jadi memang mereka sekolah sampai semalem itu...
nah itu... jadwal nya ada...
boleh deh nanya kalau gitu
apakah kalau begitu mereka jadi gak perlu les/kursus atau bimbel?
kalau di sini kan anak-anak setelah sekolah ya ikutan bimbel atau les kursus gitu kan
kalau sudah sepadat itu sudah sampai malem gitu, kan jadi gak perlu ya les lagi kursus lagi... gitukah?
lhaaa jangan salah...
setelah sekolah mereka les...
katanya yang paling laku adalah kursus Matematika dan Bahasa Inggris

orang tua di Korea sekuat tenaga memasukkan anaknya les
sepertinya itu suatu keharusan...
semangatnya untuk menjadi negara terpandang tingkat dunia saya akui hebat banget...
gak omdo, omong doang
tapi terimplementasi dan dijalankan dengan konsisten gitu...

nah maka lihat sistemnya begitu,
tempat les/kursus/bimbelnya mendekati sekolah,
di Woosong, rumah-rumah sekitar sekolah itu ternyata tempat les
jadi murid-murid itu gak pulang dulu
tapi dari sekolah mereka langsung les
kalau di sini kan tempat les malah mendekati pemukiman kan ya...
jadi anak pulang sekolah bisa ke tempat les deket rumah
atau pulang dulu baru berangkat lagi les di deket rumah...
di sana gak gitu...

waktu saya tanya sama bapak Ony Avrianto Jamhari,
Regional Manager International Relations dari
Global Center Woosong Educational Foundation....
"mereka stres gak sih begitu padat jadwal sekolahnya?"

ya tentu jawabnya mereka stres

itu baru jadwal harian,
belum jadwal ujian atau evaluasi nya...
yang di sini ada mid, ulangan umum, UAS dan UAN
hedeeeh mereka banyak sekali ujiannya

ada mid term, ada final... untuk tiap semester
itu ujian tulis dan English Listening Test
lalu ada ujian dari institusi nasional,
misalnya tahun pertama (kelas 10) ada 4 kali ujian dari National Association
tahun kedua (kelas 11) ada 4 kali ujian dari National Association dan sekali Standard Assessment Task
tahun terakhir (kelas 12) mengikuti 7 kali ujian,
terdiri dari National Association 4x, Korea Institute for Curriculum and Evaluation 2x, Daejeon Metropolitan City Office of Education 1x

lalu pak Ony menerangkan lebih lanjut mengkaitkan para lulusan SMA dengan kehidupan mereka selanjutnya
saking padat dan kerasnya mereka di SMA terutama kelas akhir,
biasanya setelah mereka lulus, mereka tidak kuliah...
tarik napas dulu.. gitu deh istilahnya
entah apakah mungkin kerja dulu
atau ikut wajib militer dulu bagi pria nya
ataupun kalau kuliah, maka tingkat satu adalah tingkat yang paling menyenangkan
nyantai....
hura-hura lah mereka dalam arti tidak belajar sekeras waktu SMA
baru setelah itu, tingkat selanjutnya serius lagi

atau ada kemungkinan mengikuti dulu kuliah, tingkat satu...
sebelum serius lagi di tingkat berikutnya, mereka memutuskan untuk wajib militer, atau kerja dulu sebelum masuk kuliah lagi
bisa jadi suatu ketika satu angkatan kuliah tidak ada lelakinya

itu makanya saya jadi gak heran,
sewaktu jalan-jalan malam hari di Old Down Town saya banyak bertemu anak-anak baru pulang sekolah, masih pakai seragam
padahal itu sudah pukul 23.00
hohohoooo..... begini rupanya kenapa Korea mulai bangkit mendunia

jadi timbul pertanyaan,
kalau sudah sedemikian padatnya
dan ini dilegalkan (maksudnya, memang jam sekolah seperti ini)
apa mungkin akan tawuran?
sempat kah mereka tawuran kalau tujuan mereka sudah sejelas ini?

ini foto candid,
di pusat pertokoan yang sudah hampir semua tokonya tutup karena memang sudah malam hari,
sangat malam untuk ukuran saya


ah apa rasanya kalau anak saya masih ada di luar rumah hampir pergantian hari gini...
hhhmmm....

tapi yang bisa saya ambil sebagai hikmahnya adalah
belajar itu memang harus menyenangkan, dan tidak mudah putus asa
tekun, pantang menyerah
guru memang harus beranjak juga mengajar dari keunikan setiap anak
pemerintah juga memberikan support untuk berkembangnya generasi bangsa...
ya kayak di Daejeon itu ya... pulang malam kalau gak aman bagaimana? transportasi bagaimana?
nah hal seperti itu kan juga harus diperhatikan

sebagai penutup,
kata pak Ony....
orang Indonesia yang kuliah di Korea, awal-awalnya pasti perlu adaptasi yang sangat-sangat besar
misal masuk univ,
tingkat pertama dimana mahasiswa Korea merasakan sebagai tahun yang tidak terlalu menekan... justru itu saat baik bagi mahasiswa dari Indonesia untuk beradaptasi
karena selanjutnya kan tahun-tahun yang lumayan berat

hasil akhirnya adalah... orang tua Indonesia yang memiliki anak kuliah di Korea akan tersenyum bangga, karena anaknya akan menjadi sosok yang lebih disiplin, tepat waktu dan semangat juangnya tinggi

para orangtua? atau para remaja Indonesia... berminat kah belajar di Woosong? di Korea?
worthed lho.... sangat berharga juga sebagai pembentukan karakter diri yang kuat...

21 comments:

  1. duh udah deg-degan kupikir disuruh nulis apa hehehe.
    Alasan tidak boleh memotret intinya ada menjaga hak privasi setiap orang. Pihak sekolah harus meminta ijin orang tua setiap mau memotret murid-murid apakah boleh difoto dan dipakai fotonya. Ini mencegah penyalahgunaan foto murid-murid. Siapa tahu ada orang jahat yang mengincar dsb dsb. Selain foto, alamat dan nomor telepon juga tidak diberikan tanpa ijin orang tua.
    Kurasa untuk hal ini Jepang dan Korea sama.

    Aku pernah membaca website daftar kelulusan penerimaan murid baru sebuah sekolah di Indonesia, yang mencantumkan ranking dan nama murid beserta alamat lengkap! Dan ini bisa diakses semua orang! Wah ini tidak akan ada di Jepang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. lha ngasih no hp untuk buat kartu kredit aja terus bisa tiap hari ada yang menghubungi dari perusahaan bank lain untuk kartu kredit atau asuransi dsb...
      mau terganggu ya terganggu tapi itu lah...

      terima kasih ya imelda... sudah menambah ilmu menambah wawasan
      kalau studi banding ke Jepang... nginep aja ya di rumahmu ya... boleh? *nekat

      Delete
  2. informasi baru dari Imelda Coutrier :

    Pin, kemarin ada temanku menulis: "Kenapa sih buswaynya Jkt udah pada bobrok begitu....bla bla bla" Lalu aku komentar: "Karena orang Indonesia itu tahunya beli tapi tidak bisa merawat, dan itu terjadi hampir di semua aspek kehidupan. Sebetulnya bisa ditanyakan untuk hal yang paling mudah deh. Siapa yang merawat dan membersihkan kantor? rumah? pasti OB dan pembantu. Di Jepang, setiap murid SD mempunyai 2 lap, lap atas dan lap bawah. Mereka bersihkan kelas dan lorong sekolah, juga loker sepatunya sendiri setiap hari. WC tidak usah krn ada yang bersihkan. Jadi sejak kecil sudah diajar untuk "merawat". and FYI di Jepang tidak ada OB yang office boy, yang tugasnya bersih-bersih dan buat teh. Masing-masing buat teh sendiri. Semua orang bertanggung jawab akan kebersihan tempat tinggal/tempat kerjanya, tanpa harus menyuruh orang lain kerja. Pemandangan umum kok seorang pegawai dengan baju jas membawa sapu dan membersihkan kantornya baik di luar (jalanan) maupun luar. Memang perusahaan besar ada petugas khususnya, tapi untuk pegawai baru, kewajiban bebersih harus dilaksanakan." Aku ingat dulu aku SMP harus bersihkan kelas sendiri (SMA tidak sih) dan itu bagian dari pendidikan. Maybe kamu bisa usul/ajak memulai kebiasaan membersihkan kelas sendiri, (terutama di SD) tidak usah tiap hari deh, tapi spy murid punya rasa cinta pada barangnya sendiri.

    ReplyDelete
  3. Hai Bu Pipin. Wah menarik banget Bu baca blognya Ibu. hehe. Sekedar mau memberi sudut pandang yang lain dan tanpa adanya maksud apapun untuk menjatuhkan citra pendidikan di Korea Selatan (saya yakin Woosong High School yang Ibu kunjungi dan sekolah-sekolah lain di Korea Selatan adalah sekolah berkualitas yang memiliki nilai-nilai positif yang patut dicontoh, seperti dalam tulisan Ibu), namun, walaupun pendidikan di Korea sedang sangat maju pesat untuk mendorong perkembangan negaranya di dunia internasional, keadaan emosional setiap murid bisa menjadi agak terpengaruh. Maksudnya, bisa banyak murid-murid yang merasa stress dengan tingginya ekspektasi dari orang tua dan juga tingginya standard masuk universitas. Ini membawa akibat di tingginya tingkat bunuh diri oleh remaja di Korea Selatan. Seperti yang Ibu bilang juga, setelah sekolah yang selesainya sudah malam, mereka masih harus ikut les lagi supaya tetap kompetitif di antara murid lain atu memang hanya supaya mengikuti ambisis orang tua yang mau anaknya sukses. Memang bagus sehingga murid-muridnya bisa fokus belajar, tetapi ternyata pemerintah Korea Selatan sampai harus menerapkan peraturan untuk menyuruh polisi menutup tempat les yang buka sampai malam hari untuk melindungi generasi mudanya. Ini saya dapat dari informasi di koran dan Internet, yang di-iya-kan oleh teman saya yang berasal dari Korea Selatan. Untuk menambah bahan pertimbangan dan perbandingan, sistem pendidikan di Finlandia dipuji karena berhasil memberikan pendidikan berkualitas tanpa memfokuskan muridnya kepada ujian, tetapi dengan melakukan pendekatan berbeda untuk setiap muridnya. Semoga bisa menjadi input yang membantu untuk usaha Ibu dan guru-guru lain dalam memajukan sistem pendidikan kita ya, Bu. hehe. Salam, Gladys :))

    ReplyDelete
  4. Wah saya baru sadar commentnya yang sebelum ini agak kepanjangan ya Bu, maaf. hehe. Untuk menambah referensi, ada dua artikel yang menurut saya lumayan menarik untuk dibaca mengenai sistem pendidikan di Korea Selatan dan di Finland. Bisa sekedar penambah info saja. hehe :))
    http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,2094427,00.html
    http://www.todayonline.com/CommentaryandAnalysis/Commentary/EDC121102-0000191/Why-are-Finlands-schools-successful

    ReplyDelete
  5. nah... komen yang penjang atau lebar bukan intinya dys...
    tapi informasi gladys penting banget tu
    untuk lebih membuka wawasan

    terima kasih ya pencerahannya
    memang perlu untuk balance dalam hidup

    senang rasanya ibu punya teman diskusi yang jauh melebihi dari yang 'dulu' pernah ditampilkannya....
    you are awsome !!
    i am glad you are still in the right track
    keep up like this ya dys...

    ReplyDelete
  6. dan satu lagi Dys... semoga suatu ketika ibu bisa school visit ke Finlandia ya
    biar balance juga hidup ibu.. jiiiaaah...
    atau kalau kamu yang kesana...
    share ya Dys hasil pandangan matamu...

    ReplyDelete
  7. Nice blog! Salam Kenal, http://serbafakta.blogspot.com/

    ReplyDelete
  8. salam kenal juga ya serbafakta...
    terima kasih sudah sampai di sini

    ReplyDelete
  9. wah,saya sampek terpana membacanya, trimaksih saya,kebetulan lagi mencari tentang sekolah di korea,

    ReplyDelete
    Replies
    1. senang bisa membantu... semoga sukses ya mendapatkan sekolah yang sesuai keinginan mbak Rosa
      kalau ke sana, titip Kimchi ya mbak hehehe....

      Delete
  10. Annyeong Pipin ahjumma (tante/bibi Pipin) :)
    kaget and iri juga pas baca artikel ini, awalnya cuma iseng doang nyari tentang sekolah di korea, eh syukur ketemu ini. Emang ahjumma ada acara apa sih, kok ke sekolah Woosung? Sekolah ini kayak sepaket (?) gitu ya? ada universitasnya juga?
    oh iya, aku juga berencana mau kuliah di korea :D, mungkin 3 atau 4 tahun lagi soalnya sekarang aku baru di kelas 10 ^^ lumayan aku dapet artikel ini, siapa tau nanti aku bisa masuk ke Woosung University :D

    Jeongboui kamsahamnida ahjumma :) (terimakasih untuk infonya, bibi)

    ReplyDelete
    Replies
    1. San Sun dear...
      saya doakan nanti bisa mendapatkan tempat pendidikan yang kamu idam-idamkan
      menjadi orang yang lebih baik karena bersekolah di tempat yang memang diingini

      senang mengetahui ada anak muda, kelas 10,
      yang sudah memikirkan jauh ke depan tentang akademik dan mimpi2nya
      gapai mimpimu ya
      saya doakan setulus hati untuk kesuksesanmu

      iya Woosong ini ada dari TK sampai S2
      San Sun browsing dulu
      masih ada waktu untuk menambah informasi

      kabari saya ya kalau kamu sudah kelas 12
      sampai jumpa 2 tahun lagi

      Delete
  11. Replies
    1. hehehe... keren emang mbak Tika Kwon... semangat buat belajarnya
      bisa dicontoh tu untuk diterapkan di sini... kecuali yang jadi gak fun ya...
      belajar harus fun

      mbak Tika mau ke Korea kah sekolahnya?

      Delete
  12. Tante pipin...terimakasih infonya...saya sudah kelas 11...niatnya mau lanjut kulian di korea,,tapi masih cari info-info lebih lanjut lagi...saya mau nanya...pendaftaran kuliah di korea itu apa sama seperti di Indonesia? Apa tergantung univetsitasnya?
    mohon bimbingannya...terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Echa...
      waaaahhhh hebat bener baru kelas 11 tapi sudah browsing cari datanya
      emang harus gitu Cha.. biar pas kelas 12 sudah tahu mau gimana-gimananya ya....
      salut saya sama cara berpikir Echa...

      soal pendaftaran kuliah ke Korea,
      menurut saya Echa bisa masuk langsung per Universitasnya
      daftar secara on line
      atau
      untuk lebih tepatnya bisa tanya ke
      bapak Ony Avrianto Jamhari,
      Regional Manager International Relations dari
      Global Center Woosong Educational Foundation....

      coba klik di cerita saya Cha
      atau hubungi pak Onny
      bisa lewat web nya bisa ke akun facebook nya
      Pak Onny baik banget orangnya Cha,
      ramah dan jelas punya banyak informasi tentang kuliah di Korea....

      Semoga informasi saya membantu Echa ya...
      belajar giat dan fun
      sehingga hasilnya maksimal dan bisa mendapatkan tempat kuliah yang Echa maui...
      Korea ya maunya?

      Saya bantu doa biar tercapai cita-citanya ya Cha...

      Delete
  13. Wooowww Keren Buk ... Tapi kalo pengen lihat sekolah seperti ini di Indonesia juga ada loh, sekolah Negeri pula, bisa kunjungi SMA N 2 Sekayu. Bukan bermaksud promosi, tetapi daripada jauh-jauh ke negeri orang jika masih ada di negeri kita apa salah nya? tidak semua sekolah di indonesia itu buruk. Jam belajarnya di sekolah ini juga cukup padat dari pukul 06.45 dan berakhir pukul 16.00. Jika masih ada eskul siswanya bisa pulang pukul 17.30. bagi yang tinggal di asrama mereka setelah sholat maghrib sampai pukul 21.00 ada jadwal belajar mandiri biasanya mereka saling sharing buat ngerjain tugas. Sama padatnya bukan sama sekolah di korea. Hari minggu biasanya kami masih tetap disekolah buat nyelesain project kelompok ataupun tugas lainnya. kalo untuk masalah tugas dan ulangan jangan tanyain banyak nya seberapa. Tapi siswa disini kebanyakan berwajah santai meskipun banyak tugas, karena semakin dipikirin semakin mumet nih otak, jadi jalanin saja. Buat kebersihan ehem.... sekolah ini super duper bersih bisa dilihat dari lingkungan sekolah nya, nggak kelihatan sampah dimanapun, saat jam pelajaran mereka juga melepaskan sepatu, biasanya diletakkan dirak yang sudah disediakan. oleh sebab itu sekolah ini banyak sekali mendapatkan piala adiwiyata dan pernah memenangkan sekolah sehat nasional 2014. Untuk kencanggihan dan fasilitas baik guru maupun siswa sudah hatam semua. sekolah ini dilengkapi lab komputer dan LCD/in focus disetiap kelas. Untuk fasilitas alhamdulillah lebih dari cukup deh,. kalo buat makan siang sekolah ini juga difasilitasi. Yang seperti artikel disini tadi setiap murid dikorea setiap pelajaran mereka pindah ruangan, kami juga sudah lama menerapkan sistem tadi Moving class. setiap guru memiliki ruangan masng" tinggal siswa yang bergerak. Untuk bahasa inggris dlu sekolah ini RSBI jadi smuanya serba bahasa inggris bahkan ngobrol juga harus, karena sudah dihapus pemerintah jadi kembali kebahasa semula tetapi saat pengumuman ataupun apel masih tetap menggunakan bahasa inggris. RSBI nya masih membekas. sekolah ini juga ada Apel pagi dan sore setiap harinya. Hampir setiap hari kami habiskan waktu disekola jadi nggak sempat lagi buat bergaul dilingkungkan luar itulah kelemahannya. Tapi satu yang kalian ingat semua fasilitas disekolah ini FREEEEE alias gratis. Beserta makan siang dan asrama. Makanya banyak yang diwilayah luar daerah kami berebut ingin masuk sekolah ini. Jadi, akhirnya sekarang kuotanya dibatasi buat yang diluar daerah. karena dana smua ini berasala dari pemda daerah Sekayu jadi hanya untuk masyarakat sekayu. kalaupun ada yang dari luar itu dibtasi. Pemda daerah kami sangat ingin memajukan pendidikan didaerah kami. Satu hal lagi yang perlu diingat sekolah ini juga memiliki sergam jas yang sama dengan seragam korea

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah memang hebat negaraku ya....
      ingin sekali juga sampai ke Sekayu dan mengunjungi SMAN 2,

      terima kasih ya sudah membaca tulisan saya,
      sudah menambahkan wawasan saya sehingga lebih luas lagi....

      Delete
  14. Hai tante pipin, salam kenal^^
    terima kasih atas artikelnya, sangat bermamfaat sekali, menambah pengetahuan tentang dunia pendidikan di Korea.
    Saya duduk di kelas 10 SMK jurusan Busana. InsyaAllah kalau lancar saya ingin melanjutkan sekolah di Korea. Jadi, saya suka browsing.
    Tante, tau nggak universitas jurusan disain mana yang bagus yang ada di Korea? Kalau tante tau, boleh bagi-bagi info nya yahh hehe
    oh yah, kalau boleh tau tante, kuliahnya disana? Kalau iya, bagaimana pendidikan di universitasnya? Apakah sama dengan di Indonesia?
    Mohon bantuannya, terima kasih^^

    ReplyDelete