Ini cerita tentang pengamatan perilaku orang-orang dan saya sendiri
terkait sepatu yang saya pakai selama menghadiri Skill Contest kemarin (3-4 Juli 2012)
terkenalnya adalah sepatu plant
keren juga ya...
kokoh...
beratnya 3-5 kilograman katanya...
whuaaa berat amat....
saya pribadi rasanya bangga tampil mirip mereka
saya gak saltum salah kostum... :)
bukan konselor yang pakai jas dan high heel...
ini sepatu plant yang saya pakai waktu itu
hasil pinjeman
karena kalau bawa dari Jakarta beratnya berlipat ganda sehingga bisa saja over weight
jadi teman yang di sana yang meminjamkan kepada pekerja di sana
terima kasih sudah diusahakan dicarikan nomor yang tepat
saya perhatikan semua orang di dalam plant harus pakai sepatu ini
berat nian...
karena ujungnya, didalamnya ada rangka besi
meminimalisir kesakitan kalau kelindes towing atau forklift misalnya (amit-amit... tok-tok-tok)
safety first...
saya banyak belajar dari perusahaan ini
bagaimana untuk lebih sadar akan keselamatan kerja
saya juga salut,
mereka itu jalan kemana-mana pakai sepatu itu
bener-bener hebat....
kayak peserta perempuan satu-satunya, dari Australia
juga pake sepatu plant
kayaknya kok makin gaya aja jalannya.... hehehe....
gak kayak saya waktu adaptasi sama niy sepatu....
haduh hari pertama saya pakai,
belum 2 jam bawaannya sudah pengen mlipir cari bangku
kalau sedang lihat pertandingan yang tidak ada bangkunya... tingkah saya sudah gak keruan.
pengen jongkok, tapi mikir bagaimana berdirinya?
*body berat bawah
betis ini rasanya... hedeeehhh....
sering banget saya angkat kaki kebelakang
supaya gak terasa capek....
masih geleng-geleng lihat mereka semua yang ada di sana (kecuali saya) anteng, tenang,
tidak kayak cacing kepanasan seperti saya...
maka saya merasa lbih baik terus berjalan saja dari satu shop ke shop yang lain
kalau lama berhenti.... betis menjadi cari perhatiannya luar biasa...
hedeeeh manja pisan...
begitu lah...
urusan kram nanti di hotel... ya itu resiko.... hehehe...
jadi...
begini aplikasi teori psikologinya,
kalau itu sudah biasa, sudah di terima hati...
yang kata orang gak mungkin, menjadi mungkin
masalah persepsi
kekuatan pikiran.... kekuatan niat itu penting
penting untuk meraih sesuatu
maka afirmasi atau visualisasi menjadi penting untuk merealisasikan mimpi....
duh jadi keinget jaman pacaran dulu....
kok mau ya repot-repot Jakarta-Bandung tiap weekend cuma untuk ketemu?
jauuuh banget kan itu...
repot banget...
ngabisin waktu diperjalanan pulak... kok enteng2 aja jalaninya ?
sama dengan para pekerja di Toyota ini,
kok mau ya pakai sepatu plant ?
buueeeeraaat kan itu....
gak praktis banget
capek tiada tara.... kok anteng2 aja makainya ?
nah itu, sesuai peribahasa ALAH BISA KARENA BIASA
kata kuncinya : kekuatan pikiran dan kekuatan hati
maka itu yang katanya penting untuk membiasakan
jadi walau susah dan repot kelihatannya, kita tetap anteng2 aja ngejalaninya...
misal membiasakan disiplin
yaaaaah kadang banyak godaannya, seperti males, ngerasa reseh, ngerasa gak raktis...
kalau udah biasa dan diterima hati, disiplin mah nyaman-nyaman aja jalaninnya...
nah hayuk atuh biasakan diri untuk hal yang baik....
Ayuk Pin...semua memang harus dibiasakan untuk kebaikan. Yang tukang las harus pakai kacamata las, yang masuk proyek harus pakai helm...
ReplyDeleteYang berhubungan dengan bahan kimia mungkin pakai masker, dll. Harus dibiasakan...
Kisah yang menarik Pin....
siiip siiipp ret...
ReplyDeletememang safety first....