11 April 2014

Bungsu ku Jadi Peserta Junior MasterChef Indonesia Sesion I


Diary 28 November 2013

dengan foto diri terbaru ini,



Bungsu ku mendaftarkan diri untuk ikut audisi Junior MasterChef Indonesia yang pertama
Dan audisinya dilaksanakan Kamis
tanggal 14 November 2013 (silakan lihat di sini ceritanya)

Kamis 2 mingu berselang,
setelah kita ikhlas atas hasil audisinya
saya yang menerima telpon pemberitahuannya
kalau Bungsu ku diterima dan masuk jadi peserta acara yang mendunia itu

ndredeg...
gemetar sangat...
buat saya ... ini keajaiban lagi
oh bungsu ku... betapa hebatnya dirimu nak
Terima kasih Tuhan...

Surat dari RCTI meminta kesediaan sekolah memgijinkan si Bungsu untuk mengikuti karantina



jika melihat ke belakang
perjalanan dan perjuangan hidup Bungsu ku
ini suatu yang di luar harapan siapapun yang kenal Bungsu ku

sejak dia menemukan kenyamanan di SD Kupu-Kupu
dia bertumbuh dan berkembang diluar dari yang kita semua harapkan

dulu kami sulit mengajarkan konsep warna
konsep angka
konsep huruf

pernah dengan gambar yang jelas antara benda yang lebih tinggi dan pendek
Bungsu ku tidak meyakinkan kami semua bahwa dia tahu konsep itu
sampai seluruh keluarga, bapak mas dan mbaknya membantu saya memberi tahu
merubunginya lebih tepatnya seperti semut merubung gula
hmmm...
mengingat kenangan itu, hati saya berdesir... nyut nyut nyut
kami semua berjuang memberinya stimulasi yang tepat
rasanya berat karena tidak tahu apa yang terjadi sebenarrnya...
tapi yakin di lubuk hati kami, Bungsu yang jauh lebih berat berjuang

saya bersyukur diberi kesempatan menghayati momennya dengan Bungsu
bagaimana dia bilang sedih kala ada teman2nya mengatai dirinya karena memakai kacamata
bagaimana dia menjawab setelah saya tanya
"kamu perasaannya bagaimana dik dibilang seperti itu?"
yang mencoba saya tahan untuk tidak menangis mendengarnya
bahwa dia lbih peduli kecantikan di dalam dan bagaimana pendapat ibunya saja
kalau ibunya bilang dia cantik... itu cukup untuknya
saya peluk saya bilang "ya gitu lebih bagus... sedihnya cepet hilang ya dik"

kalau sekarang... dia suka matematika
tahu warna
tahu membaca
bisa menulis
bisa menggambar, mewarnai
walau hilang atau kebalik-balik beberapa katanya
kalau sekarang dia bisa hampir ikut ujian SD

ya dia diluar yang kami angankan
dia di luar harapan kami semua... jauh di luar yang bisa kami minta

diterima sebagai peserta Junior MasterChef I Indonesia 2014
ya... itu lebih jauh lagi dari mimpi yang bisa kami impikan

banyak halangan sebelumnya tetapi dia bisa menemukan momen berharga ini
kami bersyukur
namun
untuk meneruskan mimpinya ini pun hambatannya tidak terkira

hambatan pertama adalah dari saya dan suami
kebangetan ya saya?
ya bagaimana ya....

anak dengan keunikan seperti dia
bercerita itu sulit, bagaimana nanti dia di layar kaca?
bicara apa? itu juga diminta atraktif... bagaimana membuat atraktif nanti?
menghafal juga sulit, bagaimana nanti dia menghafal resep?
menghasilkan masakan kah nanti di galeri?
untuk menghafal sekuensial atau tahapan juga butuh waktu,
bagaimana nanti kalau dia harus menduplikasi/mengulang masakan yang di demokan chef di galeri?
jadi kah masakannya? ingatkah dengan benar langkahnya? takarannya?
belum kemampuannya dalam mengelola tekanan/stress,
bisakah dia tetap fokus? tidak mudah frustasi dan ngambekan?

belum lagi dia kelas 6 SD...
kelas akhir di tahapan sekolah dasar
sedang bersiap untuk segala kesibukan kelas akhir
bagaimana nasibnya?

sewaktu dia bilang kalau kata guru kulinernya ada pendaftaran JMCI...
saya sudah bilang... gak usah ikut, kamu mau ujian
dia diam...

sewaktu flyernya dia bawa pulang dan dia bilang
"kalau ibu ngijinin, aku mau ikutan"


saya diamkan seminggu lebih... buying time... biar Bungsu ku lupa
dan saya nya sendiri menentukan hati,
diijinkan atau tidak sih dia ikutan?

kalau suatu malam dia bilang "buat CV itu susah gak bu?"
kirain itu PR
setelah dilihat-lihat, ternytata dia berencana membuat sendiri CV untuk daftar Junior MasterChef Indonesia
nekat bener deh dia...
hhmm...
tapi itu membuat saya meleleh...
niatnya bulat

baiklah, dia sendiri yang menentukan
dia yang mau
haruslah saya menentukan diri sekarang
saya harus mendukungnya
saya ambil alih
saya kirimkan CV dan fotonya ke RCTI
dengan senang hati saya lakukan untuknya

saya harus siap dulu untuk acara ini
karena dengan demikian bisa menularkan kesiapan juga untuk si Bungsu

dan kalau kami tahu kemudian
bahwa itu adalah hari-hari terakhir batas pendaftaran
dan hari-hari terakhir dipanggil untuk audisi
dan akhirnya masuk.....

semesta alam sedang membukakan pintu dengan ramahnya...
Bungsu hanya harus tersenyum menyambutnya....

biarlah nanti ajang kompetisi itu menjadi pintu hidupmu
memberikan kesempatan untuk mengubah diri menjadi lebih baik

ibu sangat bangga sama kamu dik....

terima kasih supportnya dari tante Angela Mulianie Tombokan
yang mengusahakan vanili batangan langsung dari Bali sana,
pertanda dukungan untuk lebih memprioritaskan passion agar anak bahagia

terima kasih kepada suster Noorwindhi Kartika Dewi
yang mengijinkan saya tidak bekerja selama mendampingi si Bungsu dalam karantina
yang mau menjadi tempat diskusi untuk mempermudah saya mengambil pilhan-pilihan terkait akademik si Bungsu
kalimat yang menguatkan diri bahwa kalaupun sampai tidak lulus sekolah dan harus mengulang kelas 6 SD... dipahamilah bahwa pendidikan bisa menunggu
ada orang yang sudah berumur masih semangat untuk mengejar gelar akademik,
maka karena kesempatan mengikuti Junior MasterChef Indonesia ini datangnya sekarang... ambillah

terima kasih kepada Alzena Masykouri
ibu peri yang memberi kekuatan pada saya untuk menjadi orang tua yang lebih tangguh lagi karena pilihan yang diambil jelas sesuatu yang berbeda dari kebanyakan orangtua
mengijinkan anak 'spcial needs' yang akan ujian akhir,
absen dari sekolah untuk mengikuti acara yang peluang untuk juaranyapun tidak besar
ya sebagai orangtua pun saya sangat perlu penguatan
saya harus kuat dulu karena saya dibutuhkan kuat untuk si Bungsu

terima kasih kepada si Tengah dan si Sulung
yang bangga pada adiknya,
namun mampu mengelola diri untuk tidak berlebihan senang atas kejadian ini
sehingga bisa diandalkan untuk lebih obyektif jika nanti saya membutuhkan mereka untuk diskusi ataupun minta tolong hal lain.... terima kasih ya


terima kasih dulungannya ya mbak....

sekarang saatnya menghadapi pihak sekolah
(klik ceritanya -disini-)
meminta ijin untuknya untuk mengikuti acara ini
permintaan yang mungkin berlebihan
mungkin ada anggapan "sudah special needs, kok bukannya memperhatikan akademiknya tapi malah mengikuti ajang yang tidak berkaitan dengan akademik.... kok bisa-bisanya minta ijin lama padahal selama ini perlu usaha berkali lipat untuk sama cepatnya dengan teman-temannya di kelas"

ya ya ya...
apalah jadinya nanti saya dengan sekolah si Bungsu...
saya pasrah
iklhas kan saja bagaimana nanti jadinya....
semoga saya bukan menjadi musuh sekolah,
niat nya baik untuk anak, tetapi saya tahu saya akan mengubah harmonisasi di sekolah
kalau nanti anakku merepotkan dengan absennya, ketinggalan pelajarannya
yaaaah... pasrah
saya harus kuat mendukung si Bungsu
(seperti dulu saya juga di nasehati panjang lebar oleh Kepala Sekolah nya Sulung, ketika banding minta si Sulung masuk IPA.... jadi ingat cerita itu lagi)

mari rendah hati dan berbesar hati
untuk anak... jangan menyerah
mari...

2 comments:

  1. Semangat terus FERA!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima Kasssssiiiiiihhhh,
      senang deh rasanya ada yang menyemangati Fera
      *peluk

      Delete