16 April 2014

Persiapan Junior MasterChef nya si Bungsu


Lalu apa yang bisa disiapkan untuk seorang bungsuku
dengan segala keunikannya mempersiapkan even Junior MasterChef Indonesia

Jadi...
begini situasinya

persiapannya mepet
sudah tahu posisinya di masalah akademik dengan ujian akhir nasional yang harus dihadapinya begitu selesai acara ini...
ada tantangan untuk lulus ujian dengan keterbatasan persiapan
dengan ulangan umum sekolah yang disusulkan
dengan ujian praktek yang mungkin juga susulan
dengan ujian sekolah yang tentu lebih mepet lagi persiapannya

dan dia lebih memilih tetap ikut Junior MasterChef Indonesia
bahkan dia tahu kalau tidak lulus akan mengulang
ia tetap memilih ikut Junior MasterChef Indonesia

maka anak saya kelihatan all out
sangat bersedia belajar setelah syuting di karantina
padahal....
biasanya dia menolak untuk belajar
kalau dipaksa juga, alamat ngambek dan kita berada dalam zona perang



saya pribadi sebagai ibunya sudah terharubiru melihatnya
tahu dia sendirian akan elaju di even itu,
soalnya saya memiliki keterbatasan juga
dia tidak mengeluh kalau ibunya salah-salah melatih dia belajar masak
dia tidak mengeluh kalau weekend bukannya leyeh-leyeh, tetapi capek
sudah latihan pagi masih juga malam latihan
dia mulai belajar bahwa kekurangan ibunya malahbisa dipakai untuk lebih kalem, gak panik
membantunya mengelola emosi
dia belajar untuk tidak mengeluh, tahu tuntutan, tahu keterbatasan



hihihiiii... makasih ya nak pengertiannya
nah itu yang dia lakukan selama di dalam karantina
untuk persiapan sesudah acara selesai,
untuk akademiknya

persiapan untuk even Junior MasterChef nya sendiri bagaimana?
diskusi dong sama ibunya *ibu sotoy
dia juga mulai rajin melihat di you tube cara-cara memfilet ikan,
cara masak makanan ini dan itu
tapiiii....
lalu saya akhirnya menyerah,
secara gak bisa lagi harus bantu langsung apa...
cetek ilmunya
hihihiii... cake aja masih bantat kok ngajari
maka saya mulai minta bantuan,

ini teman-teman hebat yang sangat sibuk tetapi masih mau meluangkan waktu membimbing anakku
speechless saya..
baiknya mereka.... ck ck ck ck... tak terkira...

ini ketika belajar dengan tante Dee Narindra
signature dish nya nasi bakar...
Syukurlah, Dee mau ditengah kesibukannya ngajari si Bungsu
terima kasih tante Dee...

disuruh bu guru Dee Narin untuk buat sendiri nasi bakar, termasuk membungkusnya

terima kasih tante Dee

ini waktu ikut kursus sama guru macaron ku
ini Bungsu ku dengan mbak Niken Yum Yum Macaron


ini hasil latihan pertama Bungsu ku
dia sendiri yang waktu itu belum tentu bisa malah nekat nambahi dengan teh bubuk lah matcha bubuk lah
kalau mimpes ... belum bagus... yaaaah saya maklum


semangatnya saya kasih nilai plus
tahu anak dyslexia kan? moody abis banget
dan lebih cepat bilang capek kalau mengerjakan sesuatu
dia berusaha mengelola emosinya
dia berusaha untuk terlihat determinasinya

ini percobaan keduanya...
bagus banget
saya pribadi menghasilkan hal yang seperti ini sampai lebih dari 5x
si Bungsu hanya 2x percobaan... hihihiii... bagus dik, hebat !
ini dikit lagi bagus deh.. lebih mumbul..


terimakasih tante Niken
terima kasih sudah pengertian dengan Bungsu saya ini
biasa ceplas ceplos ngajar peserta lain, termasuk dengan saya
dengan Bungsu sampai mengusahakan mengatur tata bahasa
sistematika pembicaraan diatur sedemikian rupa
mbak Niken sangat berhati-hati memilih kata
terima kasih ya mbak...
mau repot-repot memikirkan hal itu sampai segitu jauhnya
kami merasa terhormat

Niken Wulandari
Yum Yum Macaron

senangnya si Bungsu bisa dibimbing membuat macaron
dan terpacu membuat sendiri macaron di rumah
sukses deh bu Niken ini membuat anakku semangat...
terima kasih

dengan guru cantik lain lagi....
teman saya juga, Ienas Tsuroiya
sangat baik hati...
ahlinya Banana Cake, terkenal lho buatannya
B n B Banana Cake,
ini diajari mbak Ienas signature dish nya yang lain,
Tiramisu
sabar sekali mbak Ienas Tsuroiya mengajarnya si Bungsu

terima kasih ya mbak Ienas
mbak Ienas ini cara ngajarnya, langsung praktek
tahu kayaknya kalau si Bungsu adalah anak kinestetik
mbak Ienas gak banyak teori,
tapi langsung mengeluarkan bahan, langsung memberikan tips
saya jadi belajar melalui mbak Ienas,
si Bungsu ini lebih terang pikirnya kalau serba langsung
langsung lihat, langsung merasakan, langsung mencium bau,
selama ini pantesan teknik saya dudul banget
jadi gak sukses2 ngajarin si Bungsu,
banyakan berakhir pada pertengkaran... hehehehe...
agaknya saya terlalu banyak bicara, ngomong ngasih tahu, teoritis,
tapi sedikit langsung gerak...
Tidak anaknya saja, ini si emak juga jadi ikutan belajar sama mbak Ienas...
terutama bagaimana cara berdampingan dengan si Bungsu dalam situasi belajar....

apakah tean saya yang ahli hanya para perempuan?
hihihiiii....
niy...
si Bungsu dengan guruku beraneka ragam kursus,
Pak Sahak Pribadi

Pak Sahak sharing
memberi ide-ide dan kata-kata motivasi untuk Bungsuku

horeee dapat tanda tangan pengarang buku
Masakan Favorit Keluarga
horeeee....
Pak Sahak gak pelit ilmu
cara ngasih taunya saya lihat juga hebat
selalu mensejajarkan diri sehingga tatapan mata beliau sama si Bungsu segaris
Pak Sahak menunggu reaksi Bungsu baru meneruskan bicara lagi
wuiiiih... psikolog juga agaknya pak Sahak ini

yang tadinya si Bungsu malu-malu... lama kelamaan bisa larut tidak tegang lagi
mau mengomentari cerita pak Sahak
jaraaaaaang si Bungsu ngobrol berinteraksi...
biasanya dia mendengarkan doang
susah memformulasikan kata untuk menjawab atau diskusi
eh... sama Pak Sahak bisa tu...
jempol pak Sahak...
terima kasih ya pak guru

ooh satu lagi hampir saya kelupaan
guru mulia tanpa pernah tatap muka sebelumnya
chef Yamida Bayurini,

chef Yamida di Teater Wayang Air Ho Chi Minh City, Vietnam
photo taken by me

chef Mida pernah bersama saya tur ke Ho Chi Minh City
ramah banget orangnya,
dan sebagai penanggungjawab waktu itu, kesan saya... chef Mida mau melayani
gak canggung angkat-angkat timbangan dari pintu kamar ke kamar lain hanya menjaga bawaan kami tidk overweight,,,
timbangan yang sangat berat diangkat-angkatnya sendiri....
nah tapi chef Mida belum pernah sekalipun ketemu si Bungsu
mau bantu kesulitan anak saya gak?
mau tu...
ditanya apa jawabnya luar biasa lengkap
jadi tutoring melalui dunia maya....
patuh juga si Bungsu,
diingetin untuk melakukan apa ya dijalani
misalnya kalau baking pastry, jangan lupa ditusuk-tusuk garpu biar cantik mengembangnya
ya diikuti tu sama si Bungsu....

tidak pernah bertemu lho...
padahl beliaunya sibuk luar biasa juga
dengan sabar melayani pertanyaan si Bungsu yang tentunya diungkapkan melalui saya
kadang perrtanyaan hanya butuh jawaban ya atau tidak
chef Mida memberikan juga alasannya serta tips do don't nya....
luarbiasa....

baiklah tadi itu adalah cerita yang bisa dianggap sebagai caranya si Bungsu belajar di luar sekolah....
kalau sekolahnya sendiri,,, bagaimana?
mendukung kah? memberikan kesempatan untuk mempersiapkan even ini tidak?

kami hormati prinsip sekolah yang mengapresiasi tidak satu orang murid saja, tetapi semua murid
berlaku fair
kami mendukung juga sikap itu

kalau sekolah punya batasan
punya kekhawatiran pada si Bungsu
yang kami paham itu kenapanya
maka kami sangat bersyukur bahwa sang pemberi inspirasi, sang guru kuliner,
ibu Betty namanya
mau jadi batu sandaran Bungsu ku
dengan kerelaannya mau ngajari
kadang membuatnya ingat kembali resep-resep yang pernah dimasak saat ekstra kurikuler kuliner dari kelas 2 SD sampai kelas 6 ini
beliau menyediakan waktu untuk melatih si Bungsu

mau lho Bungsu naik angkit ke ruman bu Betty
tiada kata yang bisa kami ucapkan untuk bantuan ibu Betty...
dan juga ibu Edah,
karena beliau berdua menobatkan diri sebagai tim sukses Bungsu ku

dengan Bu Betty dan bu Edah
han
ya Tuhan yang bisa membalas keikhlasan ibu berdua
sesuatu yang mungkin dianggap biasa saja
tapi itu luar biasa untuk Bungsu

serius supaya gak ketuker antara merica dan ketumber

mau menangis kalau ingat beliau berdua,
terharu...
all out untuk membeli bahan makanan, mikirin latihan apa
dan hebatnya didengar sama si Bungsu
tidak mudah lho membimbing anak unik macam Bungsu ku itu
tapi hubungan mereka baik-baik saja tu... heran...
yakin deh kalau ibunya yang ngasih tau... ngambeknya cepet

tantangannya kalau si Bungsu ikut Junior MasterChef Indonesia ya berlipat
pada dirinya saja...
dia perlu untuk belajar fokus,
dia perlu untuk bertahan lebih lama, tidak cepat merasa lelah males capek,
belum berhitungnya, belum baca resepnya

gak papa... nikmati saja
segala karunia ini ya nak
kamu sudah juara dan selalu juara di mata ibu

kepada para guru kehidupan anakku... TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

No comments:

Post a Comment