09 April 2012

Classical Conditioning - Proses Pembiasaan -

Pembiasaan adalah proses membuat suatu kebiasaan

dan Kebiasaan...
adalah sesuatu yang dilakukan sejak lama
dalam teori-teori di psikologi,
percobaan yang terkenal mengenai proses pembiasaan adalah eksperimen Pavlov ,
bahasa kerennya Classical Conditioning...
dan waktu itu percobaan dilakukan dengan menggunakan anjing


bukan anjing pavlov, tapi topper cupcakeku, hihihiiii...
numpang promosi ya :)


singkatnya,
percobaan itu adalah memasangkan terus menerus stimulus netral yang gak berarti apa-apa dengan stimulus bermakna yang membuat kita bereaksi tertentu,
sehingga akhirnya jika hanya ada stimulus netral saja.... maka kita sudah bereaksi

  • dikasih daging........anjing ngluarin ludah, napsu (pengen makan maksudnya)
  • didengerin bel bunyi..........anjing anteng
  • didengerin bel bunyi + dikasih daging.......anjing ngluarin ludah, napsu (nah ini dipasangkan terus menerus)
  • cuma didengerin bel berbunyi.........anjing napsu deh
hal yang sama jika diterapkan pada anakku Tengah dan Bungsu,
kira-kiranya begini :
  • boleh nonton Putih Abu-Abu atau iSkull........hidup serasa semakin hidup
  • diminta belajar.......hidup datar, nulis di blog bahwa hari ini akan suram, ibuku bawel
  • diminta belajar + setelah itu boleh nonton Putih Abu-Abu atau iSkull........hidup serasa semakin hidup, nulis di blog bahwa ini hari yang membahagiakan, ibuku terbaik yang kupunya (halah..)
nah dipasangkan deh tu terus menerus..... "Belajar..... abis itu baru boleh nonton" .... teruuuuus menerus gitu terusssss.... "Hayo belajar habis itu Putih Abu-Abu... atau iSkull"
  • (harapan ibunya, hanya) diminta belajar (saja)........(langsung mereka merasa) hidup serasa semakin hidup
hehehe.... kira-kira begitu padanannya
antara percobaan Pavlov pada anjing dengan usaha saya membiasakan belajar terhadap anak saya
gak tepat amet sebenernya
karena manusia bukan hewan
anak gadisku bukan anjing Pavlov..... (tega amet....)

itulah... 
penerapannya jangan hanya seperti itu
jangan mekanistis...
tapi masukkan unsur empati
masukkan juga unsur pujian
jangan lupa unsur mempertahankan harga diri orang lain

misalnya selama proses belajar si Tengah dan Bungsu,
kalau mereka kesulitan ditenangkan dengan berkata "Ya itu memang sulit, mari pelan-pelan dipelajari satu-satu"
misalnya setelah selesai belajar diberi pujian "Wah hebat hari ini belajar nya lancar ih malah bisa lebih lama"
atau seperi iklan-iklan... setelah selesai belajar diberi es krim merk dinding

pembiasaan (yang baik) perlu dilakukan dengan hati,
ada sentuhan kasih sayang
bukan mekanistis seperti robot ataupun hewan.... kita kan manusia...

ayo dong... beri pemanis disetiap usaha kita membiasakan hal baik....
setuju?

nah...
lihat foto ini....


mari kita lihat gambar berikutnya
jika pembiasaan (makan enak sendiri) secara mekanistis diterapkan
tanpa mempertimbangkan perasaan sekitar,
tanpa empati.....


sekarang perhatikan foto berikutnya
foto yang menggambarkan adanya empati, ada hati dan sentuhan kasih sayang


pembiasaan jika dilakukan dengan sentuhan afeksi
dan mendorong orang untuk berhasil melakukan tugasnya
ekspresi senangnya akan tampak jelas
lega dan puas....

oleh karena itu,
saya setuju saja dengan pembiasaan dengan hati
hasilnya akan lebih dahsyat.......

note :
foto candid ini diambil oleh rekan saya Hellysa
model :
Syamsul - yang ngiler kepengen,
Hadi - sebagai stimulus yang bermakna terutama piring, nasi dan ikan bakarnya
Arti - yang sedang galau
Sherry - yang perasaannya gak enak

teman-teman, TERIMA KASIH ya...
penjiwaannya dapet banget deh kalian... wkakakakakkk.....

6 comments:

  1. Pin... Astagaaa... Keren banget penyajian tentang salah satu teori Learning. Aplikatif! Bravo!

    ReplyDelete
    Replies
    1. kasih lagi dong tugas lain yang menantang... hehehehe...
      terima kasih Yatnie... tugas ini gak mudah merangkaikannya dalam bentuk tulisan
      butuh waktu lama untuk merenung
      ditambah selalu distract kalau lihat deretan foto-fotonya... wkakakakakkk...
      teman2 yang lucu

      Delete
  2. Tadi pagi aku quote dr Pri GS, budayawan favorit saya: Baca dengan hatimu agar salah ketikku tidak mengganggu...

    Memang kalau segala sesuatu dilakukan dengan hati akan menghasilkan buah yang baik...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Sapto...
      nice quote there...
      mari hangatkan suasana dengan hati yang riang dan positif

      Delete
  3. Pin, kukasih kasus nih...Kalau aku dulu disuruh belajar males...tapi kalau baca buku sampai dilarang-larang masih ngumpet baca terus. Sekarang, keranjingan baca...sampai buku pelajaran juga dibacain hahaha... Kesimpulanku (yang awam): laranglah maka ia akan menyukainya hahaha....

    ReplyDelete
  4. itu sebagian dari apa yang namanya hipnotis
    karena kalau mau menghipnotis orang adalah dengan kata sederhana, diulang-ulang dan positif
    kata 'jangan' itu kata yang sifatnya negatif
    dicerna nya susah....

    jangan baca... hang otak, malah gak dijalankan deh

    latihan niy, ret.... coba bayangkan binatang,
    JANGAN GAJAH PINK !!
    pasti untuk menjawab itu, kamu malah mikirkan gajah berwarna pink kan
    karena otak harus tahu dulu gajah,
    lalu harus tahu gajah pink...
    baru cari binatang selain itu....

    maka : gak perlu dilarang, tapi suruhlah dengan kata sederhana, dan positif lalu ulang-ulang deh
    "Retty belajar dulu baru baca ya cantik..."
    "Retty baca 10 menit, terus belajar ya cantik..."
    "Retty cantik kalau baca nya selesai, aku diceritain lagi dong"
    ulang-ulang deh... Retty merasa cantik, belajar fun, baca juga fun....

    lapor kasus selesai boss..

    ReplyDelete