30 July 2013

Perjalanan Yang Mengesankan ke Bromo


Diari 19 - 23 24 Juni 2013 Ziarah Puhsarang, Blitar, Bromo, Suramadu

kali ini cerita lanjutan,
setelah dari Puhsarang dan Blitar, kami menuju Bromo



Jumat 21 Juni 2013

dijanjikan oleh tour leader akan sampai hotel pukul 21.00
agar pk 02.00 siap menuju gunungnya
saya sudah belajar pasrah,
selama ini dengan mereka, perjalanan tidak tepat waktu sudah biasa,
jadi saya pribadi tidak terlalu menganggap penting sampai pukul berapa di hotel
apalagi ini perjalanan malam... kemungkinan tersesat besar banget
aduhh.... kenapa juga tidak segera setia pada peta atau GPS sih ya... hmmm...
hihihiiii... gak kebayang, tapi kejadian...
kalau bis saya bisa blusukkan, ke daerah tidak berpenerangan
desa sepi, yang cari orang untuk ditanyain aja susah...
terus bis melewati jalan di perumahan yang gak cocok untuk badan kendaraan yang besar
ditambah suspensi angin bis yang setiap pergerakan berbunyi
hihihiiii.... petualangan tersendiri mencapai jalan raya dan kembali ke arah yang benar

dan kami baru sampai hotel pukul 00.00
pembagian kamar menjadi lebih menantang,
karena lelahnya kami dan waktu yang terbatas
bayangkan baru datang langsung harus bersiap untuk Bromo
jika saat itu ada peserta yang tidak mendapat tempat tidur... menjadi dimaklumi
panik dan lelah judulnya... hehehe... rebutan kunci kamar

kesulitan berikut...
karena panjangnya perjalanan
gadget low bat
dan di hotel stop kontak terbatas,
kalau boleh dibilang tidak ada, ada colokannya tetapi tidak ada aliran listriknya
hehehe....
jadi tips berikutnya, bawa sendiri semua kebutuhan... jangan tergantung pada pelayanan hotel
bawa juga apa tu namanya... 'extention" yang kita bisa colokin banyak sekaligus...
jadi mencegah kita sudah masuk bis lagi untuk perjalanan jauh berikutnya, tapi gadget mati

Sabtu 22 Juni 2013



pukul 02.00 kami sudah siap (lagi)
menunggu kendaraan, mereka menyebutnya Elf,
yang hanya akan bergerak kalau sudah terisi 15 orang

Elf kami berangkat paling dulu
kira-kira akan sampai di gunung Bromo, ketinggian 2.392 meter,
dalam waktu 1 jam kemudian

sedang terkantuk-kantuk di Elf karena nikmatnya digoyang
dengan hembusan angin yang dingin
tambah penat, capek, lelah.... mata ini makin berat rasanya...
tidurlah dengan kepala terus mengangguk-angguk, hehehe....
ahaaa... tiba-tiba, karena terlambat mengganti gigi mobil saat menanjak
Elf saya pun mati mesinnya
cep....
dan tinggallah kami ber 15, di sisi jalan, gelap
dan dilalui berulang-ulang Elf-Elf yang lain
yaelaaaa.... ditinggal deh...


aduuuh jadi lucu deh
gak ngantuk lagi
ya sudah kalau tidak bisa melihat matahari terbit...
ada maksudNya

malam, gelap, di pengkolan... dingin
tiada bantuan... bingung juga
mau naik atau mau turun
sama-sama gak tahu areanya


tapi saya rasa mereka, para sopir Elf itu
punya sistem tersendiri
bantuan untuk kami sudah mengarah turun untuk menjemput kami
walau tidak dalam waktu sekejab
tetapi bersyukur... masih diberi kesempatan melilhat matahari terbit

matahari terbit bisa dilihat dari puncak gunng Penanjakan


kesannya mataharinya menggantung
bukan muncul dari bawah ke atas
tapi dari samping dari balik bukit
terus menggantung
hehehe... kesan karena kabutnya di Bromo juga tebal


ini kali kedua saya ke Bromo, dan baru sukses melihat matahari terbitnya sekarang
indah...
terapi relaksasi niy
sambil liyat mataharinya kita ambil nafas lalu hembuskan
terus menerus perlahan....
otot-otot tidak tegang lagi deh tu....

sayang dasar gak fokus
harusnya mau terapi relaksasi kan ya, natap ke depan proses terbitnya matahari
tapi di belakang saya... indah juga pemandangannya
sebelum area dipenuhi banyak orang tentu foto menjadi penting
cepat dan sebanyak banyaknya, gampang nanti di delete lagi kalau gak suka sama hasil fotonya
jadi saya ngadep depan lalu liyat belakang foto depan lalu foto belakang saya
halah.. bener2 gak fokus


senang pokoknya di sana
soal dingin... ya bener, hawanya dingin
kalau bicara kadang dari mulut kita ada uap embun nya itu lho
hihihiii keren...


setelah itu,
kita naik jeep ke daerah padang pasir
dari situ, siapa yang berminat bisa ke kawah Ijen,
cuma naik 250 tangga aja kok....


atau melihat pura di situ
bangunannya mencolok ditengah gurun pasir


jadi gini,
begitu di drop off sama jeep,
kita bisa naik kuda, menuju Pura dan terus ke kawahnya
pas kita naik,
kudanya gak ikut naik... kesian ya, cuma nungguin dengan sabar
iya itu kuda akan setia di situ kok, jadi gak usah takut baliknya ke jeep bagaimana...
tetep naik kuda....


dan saya suami anak-anak tidak mengambil semua kesempatan itu
gak naik kuda, gak ke pura, gak ke kawah pulak
cukup melihat -lihat sekitar padang pasir itu
dan merasa lapar amat sangat
dan bersyukur ada tukang bakso di situ


seporsi Rp. 8.000,-
isinya 6 biji, terserah mau apa aja
boleh milih...


laper bener deh...
mana belum makan pagi ini... hehehe...
enak apa gak??
gak penting deh... dingin dingin laper gini,
yang penting anget, berkuah, dan bikin kenyang
nikmat bener deh....





cukup menyenangkan kunjungan ke Bromo kali ini
lain waktu semoga bisa melihat kawah Ijen

jadi tips nya pergi ke Bromo,
tentu baju yang hangat, kalau tidak bawa beli di hotel jauh lebih murah dibanding beli ketika sudah sampai di Bromo nya
buat saya, jaket sudah cukup
tetapi buat anak-anak yang kadang asmanya musti dijagain, perlu lebih hangat lagi
sarung tangan dan scarf atau slayer perlu juga
jangan lupa bawa air minum, kliyatannya gak bikin haus tetapi penting untuk tetap minum
booking sekalian Elf nya dan jeep nya kalau mau sampai ke padang pasir atau kawah Ijen nya
karena nanti jatuhnya lebih mahal kalau baru di atas pesen


saya sukaaaa banget liyat foto ini
udah modelnya cantik
motretnya pas
komposisi warnanya juga oke
oke deh ini.... asli Tengah ku cantik :)


No comments:

Post a Comment