misa sore....
gereja St Servatius Kampung Sawah,
di pimpin pastornya Romo Rudyanto SJ
Bungsu ku komuni pertama...
Sudah saya antar yang Sulung juga si Tengah...
masing-masing dengan pengalaman menarik sendiri-sendiri...
dengan si Bungsu ini,
kerepotan yang utama (kalau bisa disebuat kerepotan, hehehe....)
saat ujian doa...
bisa bayangkan anak dengan dyslexia menghafal...
bukan saja 1 tapi 15 doa....
semua tahu, saya juga tahu... bukan harga mati untuk hafal
(yeile... emaknya juga gak afal semuanya, hehehe....)
tapi semangat untuk menghafalnya.... jadi guru2nya juga paham...
masalahnya jadi timbul kelucuan saat mendampingi prosesnya....
misal... kira-kiranya seperti ini
doa sebelum makan saat latihan hafal.... doa setelah makan hafal
begitu diuji... doanya jadi setengah-setengah.... mencampur dengan sendirinya
setengah doa sebelum makan dan setenaghnya doa sesudah makan...
kalau temannya sekali kesempatan ujian doa bisa selesai banyak...
Bungsu ku... maju ujian... lulus satu, minggu depan lagi...
sampai semua sudah siap menyambut komuni,
pada acara gladi resik, saya masih mengantarkannya ke gurunya untuk hutang 2 doa....
sampai akhirnya saya dan gurunyapun paham,
semangatnya anakku ini sudah pol-polan....
dihargai sebesar-besarnya....
waktu dia menghadap ke bu Yati, gurunya yang baik hati itu...
jawab bu guru....
"sudah pulang saja, doanya sama pohon rambutan saja, mau gak?"
hehehehe...... Bungsu ku ketawa terbahak-bahak,
saya pun tersenyum,
bu Yati pun maklum dan mngusap-usap rambut di kepala anakku...
maksudnya "sudah dianggap selesai"
kelucuan berikutnya,
saat latihan pengakuan doa...
sebelum dengan pastor, latihan dulu dengan guru
mungkin karena laporan guru,
bu Yati menyarankan untuk menuliskan saja dosa-dosa yang mau diucapkan saat pengakuan di selembar kertas
nanti kertas itu dibacakan di depan pastor di kamar pengakuan dosa...
hehehe... saya kebayang kerepotan Bungsu mengungkapkan dosa-dosanya
menyebutkan satu saja lama,
apalagi dosa-dosa....banyak dosa... hehehe...
itu saat dia berdoa sebelum pengakuan dosa...
kertasnya sudah disiapkan dari rumah
"ibu jangan ngintip ya... aku mau nulis dosa-dosaku... ibu jangan baca !"
lalu sambil menulis dia bilang begini,
"bu tidak menurut sama ibu itu termasuk dosa gak bu?"
iya... (dia lalu menuliskannya di kertas itu)
"bu suka marah-marah termasuk dosa gak bu?"
"bu malas belajar termasuk dosa tidak?"
iya...
lalu ada suara entah berantah berkata begini...
"bu gak akur sama kakaknya kan dosa ya bu?"
saya tersenyum...
Bungsu menunggu jawabanku
lalu kakaknya -si Tengah- melanjutkan
"itu dosa juga... tulis jangan lupa...."
dan adiknya menuliskannya di kertas.... patuh...
hahahaha.....
Puji Tuhan melengkapi kebahagian kita hari itu,
tanpa direkayasa...
ternyata yang menjadi misdinar pada misa saat itu adalah kakaknya,
si Tengah pun sangat antusias menjadi misdinar
semoga baik Tengah maupun Bungsu ingat untuk selalu rukun
Tuhan pun campur tangan untuk menyatukan kalian, saling mendukung
dalam acara ini....
terima kasih Tuhan berkah melimpah ini....
Selamat ya...
semoga keimanannya semakin kuat
seperti biji sesawi .......
Semua mendukung kamu
mendoakan untuk kekuatan imanmu ya nak...
Tuhan memberkati, Bunda Maria melindungi
gak sengaja ketemu eyang Sis (Bogor) |
kesempatan langka ya bisa potret di depan patung santo Servatius
juga di depan patung Bunda Maria, bergaya pula....
ini dengan bu Yati guru yang penuh pengertian itu...
terima kasih ya bu Yati...
tanda kasih yang dikerjakan sepenuh hati...
untuk guru pembimbing Komuni Pertama di gereja St. Servatius,
semoga berkenan...
Terima kasih diucapkan untuk para guru Komuni Pertama si Bungsu :
- Ibu Sri
- Ibu Restu
- Ibu Yuli
- Ibu Yati
- Ibu Dewi
- Ibu Tiwi
- Ibu Upi
- Ibu Wid
- Ibu Susan
- Ibu Nani
- Ibu Christin
- Ibu Ephin
- Ibu Lili
- Ibu Lani
- Ibu Monica
- Ibu Iis
- Ibu Helena
- Ibu Anas
- Pak Ugi
- Pak Hardi
- Pak Luwih
- Pak Marwanto
- Pak Win
- Pak Bona
No comments:
Post a Comment