26 July 2011

Si Bungsu dan Tae Kwon Do nya


siapa nyangka....
yang tau Bungsu ku, tentu ini diluar harapan siapapun sebelumnya
yang lulus sekolah dasar adalah harapan yang semula mungkin sulit di raih,
siapa sangka dia aktif dan positif...
positif itu kata kuncinya,
mengarah suatu yang baik, yang membanggakan...

sehat dan aktif ya dik...
dinamis dan positif ya

19 July 2011

Trans Studio Bandung

Ini pengalaman liburan waktu tanggal 7 Juli 2011 yang lalu
Saya lengkap dengan pasukan sirkus saya si Sulung, Tengah dan Bungsu pergi ke arah BSM (Bandung Supermall) di Gatot Subroto Bandung
Rencananya mau menghabiskan waktu untuk mencoba semua permainan yang ada,
jadi kita semangat berangkat pagi dari hotel... Semangat !!!

Datang sudah early in the morning, at 9am,
antrian mobil puanjang... sepertinya semua bergegas rebutan tempat parkir
dueng.... @#$%#@!! mulai pening...
selesai dapat parkir,
antri tiket masuk.... terserah apakah ini menyemut atau mengular tapi amatlah panjang...
duengggg duenggg... &%$#@!!!
kalau sudah begini mulai tidak nyaman

petugasnya bilang, ada juga box tiket di atas silakan ke atas, yak kita ke lantai atas,
masih antri...
ini masanya libur sekolah bu... take it or leave it,
mana ini tempat rekreasi baru kan... patut dicoba bukan?
harga tiket cukup mahal 150rebu (kalau weekend 200rebu)
dan ada gaya baru niy... ada tiket VIP ACCESS nambah 200rebu lagi
apaan ya itu??
katanya akan diberi kemudahan untuk tidak antri panjang.. mirip pelayanan yang diberikan pada manusia VIP lainnya dengan membayar lebih, dipermudahkan segalanya...
tapi berempat gini, nambah 800rebu... halah, rempong....

tujuan utama jelas SKY PIRATE, karena dengan melihat area dari atas kita akan tahu seberapa luas medan yang harus kita hadapi, kan katanya rekreasi in door terluas di dunia gitu.... definitely pilihan yang tepat
you know what.... antrinya kelihatan pendek, hehehe.... ternyata panjang
waktu ada sign ini, kita gak percaya akan sekian menit sampai... mosok sih akan selama itu...
dan saudara-saudara... ternyata Trans Studio tidak berbohong....
kita bisa naik balon udaranya itu setelah antri dari pk 10.00 - 13.00
lelahnya....
walau saya coba menghibur anak2 dengan memotret mereka
si Tengah dan Bungsu oke, cuma mengeluh pegel...
tapi si Sulung selalu mengulang gumaman
"Gak worthed... gak worthed... gak worthed"
begitu naik... dan berputar,
"Pasti dua kali putaran kan bu? Kan antrinya lama... mosok cuma seputaran"
dan ternyata memang cuma 1 (BACA:SATU) putaran yang kira-kiranya cuma 3 menitan itu...

sudah lemas dan tidak minat...
mau nyobain semua permainan?? get real.... kapan pulangnya nanti...
mau beli es krim aja antri..
sudah pasti ke toilet pun antri...
akhirnya terpuruklah kami di area pertunjukan Amphitheatre
sembari terkantuk-kantuk, saling memijat... hanya harapan menunggu pertunjukkan jam 14.00 "Legenda Putera Mahkota" hebat dan spektakuler... itu saja

pertunjukan musicalnya ternyata pelipur lara...
atraksi jungkir baliknya oke, suaranya jelas, tariannya lumayan, tata lampu tata panggung oke...
puas !!!
selesai pertunjukan si Tengah dan Bungsu antusias untuk berfoto dengan para pemain.. hehehe... antri??? iya lah.... di sini sabar harus seluas samudera

Tips :
memang di sini kita harus antri dan taktis
taktis?? ya kalau gak mau antri, bayar lebih dong... cari deh tu tiket VIP ACCES, yang bentuknya lucu dipakai sebagai gelang

cuma memang miris ya melihatnya,
di saat kita antri... tertib dan patuh, kita juga menyaksikan orang-orang yang dengan membayar lebih mendapat kemudahan... jalur VIP ACCESS yang artinya bisa langsung terus tanpa antri lama... ada pembedaan gitu deh, ini masyarakat yang kurang dan yang mengalir lancar adalah masyarakat berkelebihan
kesannya seperti saya mengajarkan anak saya hari ini bahwa untuk memuluskan keinginan lebih baik 'menyogok'
kata si Sulung,
"Seperti negara ini ya bu... siapa kaya punya uang lebih dia dapet kemudahan keuntungan"
kalau dengan adik2nya saya ajarkan nilai-nilai disiplin dan tekun serta ulet, ya harus sabar mengantri, ini aturannya... disiplin dan ulet untuk bertahan hingga apa yang diinginkan tercapai...
maka,
dengan Sulung, saya ajarkan dia untuk bersyukur, beradaptasi dan punya sudut pandang lain,
berharap memicunya untuk tidak saja mengeluh tapi mencoba mencari ide-ide perbaikan dari sistem mengantri di Trans Studio ini.
Saya bilang,
"Bandingkan juga dengan banyak rakyat Indonesia yang tidak bisa masuk ke tempat rekreasi yang tiketnya mahal ini... kita jelas bersyukur; kalau mampunya hanya beli tiket biasa, sebaiknya terima keadaan ini... adaptasi dengan segala keterbatasan yang ada, cari kesenangan di antara ketidaknyamanan ini; perlu bersyukur walau lebih lama antri daripada atraksinya, tapi kan kitaq berdiri di dalam ruangan gak kepanasan; dan ini namanya taktis, strategi bisnis... ada barang ada harga, masih lebih besar demand daripada supply nya"

apakah kalau diminta mengulang, akan saya ulang liburan ke sini,
mungkin iya... tapi nanti kalau tidak masa libur sekolah, atau nanti kalau sudah hingar bingarnya menurun...
mungkin harga tiket tidak berubah menjadi lebih murah, mungkin malah makin mahalyang penting tidak terlalu crowded.. ada sistem untuk mengatur antrian,
atau saatnya masyarakat sudah bosan saja karena sebenarnya apa yang ada di sana sama saja dg yang ada di Dufan,
atau mirip dengan yang ada di komedi putar di lapangan dekat rumah... hehehe, mungkin nanti ketika Trans Studio sudah mulai mencoba teknik marketing baru, ada promosi baru yang menggelitik hati untuk si Sulung bilang begini
"Now this is worthed"
nah baru saya datang lagi mengunjungi Trans Studio

walau begitu, saya bersyukur :
pelajarran tentang Nilai-nilai Kehidupan dapat saya ajarkan pada anak-anak,
yaitu tentang :
sabar, disiplin, tekun, bersyukur, adaptif, berpikir positif dan taktis

18 July 2011

Tugas Misdinar Si Tengah Pertama Kalinya

Kejadiannya tanggal 16 Juli 2011, hari Sabtu
bangunnya pagi... jam 4, tumben dibangunin gak susah
langsung mandi, dandan dan kunciran.... terus siap dengan Puji Syukur nya
bagus masih inget bawa bekal air putih
kita berangkat....

masih kosong waktu sampai gereja,
hahahahaaaa... kepagian
jadi waktu Tengah bersiap di sakristi,
saya dan suami sempat mendapat giliran memimpin doa Rosario,
10 doa Salam Maria untuk peristiwa mulia kedua

duduk di baris ketiga, teteup sulit candid si Tengah
dia tenang, cool, tugas dilakukan cukup lancar walau masih nglirik-nglirik teman di sebelahnya

Good job dear....
may this day you remember always

06 July 2011

SIMAK UI nya si Sulung


ini pagi hari Minggu 3 Juli 2011, Sulung siap untuk mengikuti SIMAK UI (Seleksi Masuk UI)
lebih fresh dibanding saat saya mengantarnya ikut SNMPTN kemarin...
secara kualitas kepribadian saya melihat Sulung sudah berubah,
lebih tenang lebih ikhlas...
jadi saat kita menerima pengumuman SNMPTN
dia pasrah...
mungkin juga karena dia sudah diterima di Universitas Multimedia Nusantara jurusan System Management dan sudah diterima di Prasetya Mulya
dan sedang mengusahakan untuk bisa kuliah di luar negeri....
semua secara paralel dia lakukan... sesuatu yang saya pikir tidak bisa dia lakukan, karena masih marahnya dengan ketidakadilan yang dirasa sebagai anak IPS sehingga tidak memungkinkan berpikir banyak hal dalam waktu yang bersamaan...
ternyata dia bisa...
kalau awalnya dia satu per satu... SNMPTN dulu baru SIMAK UI dulu dan seterusnya... sekarang dia mau dibawa untuk berpikir dan bertindak multifacet....

pagi itu kita bedol desa... semua antar Sulung,
si Tengah dan Bungsu berdandan untuk antar mas nya...
dan ajaibnya Sulung tidak malu diantar adik2nya (biasanya dia menghindar untuk bergabung dengan adiknya yang jauh beda usianya...)
hehehe.... akhirnya bisa juga mereka akrab...

semoga yang terbaik saja yang didapatkannya

ketika selesai tes pun cara menjawab pertanyaan "Bagaimana tadi?" juga lebih tenang
tidak sekalut saat ikut SNMPTN
ya... baiklah, "Apapun ya le... tetep ibu bangga sama kamu... jangan lupa itu ya"

ada percakapan kecil yang terjadi antara suamiku, Tengah dan Bungsu,
bapaknya bilang kepada si Tengah...
"Belajar sungguh dik kayak mas, usahakan besok kamu dapat beasiswa ya? Kamu itu cita-citanya apa sih dik?"
"Pokoknya yang ada gambarnya"
"Bagaimana kalau arsitek atau disain interior dik?"
"Ya arsitek mungkin mau pak... nanti aku gambar dulu kan, buat rumah dan gedung ya?"
si Bungsu menyela "Nanti kafe aku mbak yang ngrancang aja ya?"

hhhmmmm.... si kecil punya cita-cita???
sudah punya rencana mau buat kafe?
saya tersenyum lebar dalam hati.... karena memang potensinya si Bungsu dibidang kuliner menonjol

dan haru menyelusup di hati saya... kalau mengingat, masa-masa si Bungsu yang lalu
dulu, melewati masa sekolah dasar adalah cukup untuk si Bungsu, kami tidak minta lebih.... namun dia memberi lebih... dia sangat semangat belajar, sikapnya berubah, keinginan majunya tinggi....
aahh.... terima kasih untuk Tengah yang menjadi role model untuk adiknya
terima kasih Bungsu ku yang mau menjadi lebih baik

terimak asih dunia, semesta alam.... saya bahagia jadi ibunya mereka

SNMPTN nya si Sulung

Hari itu Selasa 31 Mei 2011, saya dan Sulung bangun pagi dan pergi menuju SMA Lab School Rawamangun.
Pukul 05.30 pagi kami berangkat, takut kena macetnya Jakarta dan tidak ingin membuat Sulung cemas.
Butuh ketenangan untuk suatu yang besar seperti mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri... saingannya banyak, semuanya ingin masuk di universitas negeri...
(aaah jadi ingat 26 tahun yang lalu..... jadi kangen Psikologi Unpad di Dago Pojok)

rasanya seperti piknik,

i nipersiapan saya menunggui si Sulung tes...ada permen asem (andalan saya banget), buku bacaan, buku resep cupcake, minum, tisu basah dan roti.... lengkap... kayak mau ngapain aja ya... :)
bayangkan, tesnya mulai pukul 10, kami berangkat subuh... tidak akan mengeluh, namun tentu harus mencari cara untuk nyaman karena selesainya pun setelah jam makan siang...
jadi dengan senang hati saya bawa bekal...

ternyata sesampainya di tempat itu, suasananya seperti apa ya.... gak kelihatan kalau ini hal serius, mau ujian dengan saingan yang banyak... tapi yaaa... begitulah
seperti ada bazaar gitu...
banyak orang berjualan, dari jus buah, bakso, hamburger, kebab, sate....
ya memang, ternyata banyak juga orang tua yang mengantar anaknya untuk mengikuti ujian dua hari itu 31 Mei dan 1 Juni 2011
ada ibu kenalan saya yang cuti kantor, ada seorang bapak yang akan masuk kantor setengah hari setelah mengantar anaknya ujian... entah bukti sayang atau bukti tingkat kecemasan hehe...
saya jadi ingat.... dulu saya tidak diantar bapak ibu saya... saya pergi sendiri naik angkutan umum menuju SMP 12 Kebayoran Baru tempat saya tes.... duluuuu..... ibu saya kan sibuk ngurus adik yang banyak dan mereka kan  'pecicilan' gitu (peace adik2ku... hehehe...)

Sulungku juga mau mandiri, tapi.... tapi saya dan suami sepakat merasa ada perlu untuk mengantarnya,
kebettulan memang tidak ada pekerjaan konseling, tidak ada proyek asesmen dan tidak ada pesanan cake.... saya antar saja lah
sembari berharap punya waktu yang berkualitas untuk berbincang dengannya, memberi semangat dan dukungan karena tampaknya dia belum yakin akan pilihannya
Fakultas Ekonomi Univ Indonesia dan Hubungan Internasional UGM
pemilihannya lebih karena dia sangat ingin menjadi pebisnis di bidang sofware, game... ingin sering keluar negeri, mengglobal gitu... jadi pilihan setelah kita telusuri semua tes minat bakatnya paling masuk akal adalah Ekonomi dan HI
yang baru disadari kemudian.... kalau pilihan itu ternyata... adalah pilihan terfavorit untuk IPS *tepok jidat sadar kurang taktis*

hidup matinya sejak kecil adalah komputer dan game dan software yang dia pelajari sendiri dan dia nikmati prosesnya... yang menjadi hilang arah tujuan sejak dia harus masuk IPS
yang sedikit disesalinya karena sudah diberitahu sebelumnya untuk terus berusaha memacu diri karena masuk ke SMA yang baik, tapi rupanya dia lengah.... kebanggaan bisa masuk SMA Kanisius membuatnya sedikit membuyarkan fokusnya dan terbukti hasilnya tidak mencukupi untuk masuk IPA

banyak perbincangan dari tenang sampai menggebu-gebu, nada tinggi dan membentak-bentak, jengkel dan kesal... hanya merasa kurang adil baginya IPS sulit masuk fak IPA tetapi anak IPA lebih mudah masuk IPS
tugas saya sebagai ibunya adalah mencoba menanamkan bahwa ada kalanya kita harus fleksibel dan adaptif,
dimana bumi di pijak di situ langit dijunjung
karena memang yang berlaku begitu lah di sini
dan dia merasa teman-temannya di luar negeri memberitahu bahwa tidak ada IPA IPS kalau di sana... bahwa saya coba terangkan bukan dalam bentuk IPA IPS tetapi setahu saya di sekolah internasional yang saya pernah kunjungi, memberlakukan pilihan.... kalau mau belajar matematika lebih dalam ada kelasnya, semacam pilihanlah gitu... ya sama saja lah kira-kiranya dengan IPA IPS....
tapi yang namanya anak kecewa karena keinginannya terhambat... keras kepala lah bertahan dia dengan pendapatnya, bahwa di sini semuanya tidak adil..... halah...
itulah Sulung ku...

kalau sampai pada keputusan mau untuk mengambil fakultas Ekonomi ataupun Hubungan Internasional... itu perjuangan terus menerus untuk saya mencarikan data-data, karena apakah Teknik Informatika di Indonesia mau menerima jurusan dari IPS? kalaupun bisa dengan IPC.. saingannya tentu anak IPA yang 3 tahun secara lebih mendalam mempelajari hal eksak... peluangnya tipis bukan? maka saya berharap dia juga belajar hidup dengan mempunyai alternatif pilihan...
alternatif itu penting agar wawasan kita juga lebih terbuka... tidak sempit

so... ekonomi dan hubungan internasional then...
baiklah.... kerjakan sepenuh hati dan dengan totalitas ya nak...
biar ibu menunggu lama... tidak masalah...
ibu juga bisa baca-baca resep cupcake kan....


hati ibu mana yang tidak sedih ketika hari pertama itu selesai
dia keluar dan bilang "Matematikanya susah... soalnya 15, aku mengerjakan 3"
halah.... gubrag... yaaa kalau gini mah tanda-tanda deh..
lalu harus bagaimana bersikap saya?

"Ya sudah lupakan hari ini, siapkan untuk besok"
sepanjang perjalanan pulang, mulailah dia berkeluhkesah...
hatinya kecil...
maka saya harus meyakinkan dirinya,
"kamu kan sudah berusaha... ya apapun hasilnya, itu karena usahamu,
kalaupun belum berhasil... ya ayuuuk kita usaha lagi cari jalan lain..."
sedih juga lihat dia tatapannya kosong, berdecak tanda menyesal, garuk-garuk kepala yang saya yakin tidak gatal.... dia salah tingkah....

"Pokoknya le (tole), apapun hasilnya ibu tahu kamu sudah berusaha, jadi apapun hasilnya... ibu bangga sama kamu... sudah, sekarang kita siap untuk besok"

kadang dengan keadaan Sulung seperti ini, tidak banyak berbicara adalah lebih tepat
dianya sendiri sedang bingung, kalau saya terlalu banyak bicara, tentu nanti membuatnya hilang fokus tujuan.... jadi.... saya sentuh tangannya, saya tepuk halus... dan bilang "ayo kita siap untuk besok"

memang hidup itu dimana-mana ada persaingan
jadi memang harus siap...
tapi menikmatinya juga perlu... dan ini yang saya coba ajarkan pada si Sulung
nikmati setiap peluang yang tersedia...

setelah SNMPTN... baru dia mau untuk mendaftar ke universitas swasta
dia mau untuk mulai paham
sungguh paham, bahwa kita perlu bersaing
kita perlu taktis dalam menentukan langkah

bayangkan, berapa cm urat leher yang harus ditarik untuk meyakinkannya mengambil univ swasta juga... toh dia tidak mau
ya sudah... tugas saya mendukungnya, dia yang menjalankan
kalau toh akhirnya mau setelah orang lain mendapat tempat di univ swasta (yang sebagian besar sebagai cadangan) sehingga mereka bisa lebih tenang.... ya saya nikmati juga prosesnya...
walau mungkin Sulung tidak tahu betapa asam lambung saya sering bergolak memikirkan masa depannya... but anyway, i have to trust him.... so i have to support his choice

Graduation Day si Sulung

Saya dan suami spesial berdandan, pakai baju seragam sarimbit batik terbaik yang kami punya, hehehe....
Kami bukan tukang dandan, tapi kali ini perlu untuk lebih... menghormati perjuangan si Sulung untuk survive dan akhirnya lulus juga di SMA
mungkin juga tersirat, rasa penghormatan pada diri sendiri, hehehe... berharap awal baru,
berkurang diskusi panas, debat kusir, ngambek dan kekesalan dalam komunikasi orang tua (khususnya saya, ibunya) dengan remajanya.... dengan si Sulung
Berharap ini penutupan moment hidup yang seperti roller coaster up and down....

Anakku mau kuliah.... aaahhh, rasanya baru kemarin daftar SMA, ini sekolah favoritnya, Kolese Kanisius, isinya murid lakiiiii semua...
Rasanya baru kemarin, saya melangkah gontai keluar dari gedung sekolah ini karena tidak bisa memutuskan kesediaan finansial yang terlalu tinggi untuk bisa kami bayarkan... membutuhkan halte depan gedung KWI jl Cut Meutia sebagai saksi lelehan airmata seorang ibu yang bingung bagaimana harus berjuang, agar Sulung dapat masuk ke sekolah favoritnya ini....
Rasanya baru kemarin, saya sedang demam dan lemas, tertidur di bangku panjang sekolah, tapi harus menunggu kepala sekolah, dari pagi dan baru diterima setelah 5 jam menunggu... untuk menyampaikan keinginan Sulung pindah jurusan...
Dia ingin masuk IPA karena kesukaannya pada komputer dan pembuatan game, padahal hasil akademiknya dia sesuai untuk masuk IPS

Memasuki lorong sekolah kali ini ada perasaan beda...

rasanya lega... bangga... bisa juga Sulung sampai di titik ini,
saat SMP saya yakin dia mampu dan punya potensi, maka masuk sekolah yang baik ini juga saya yakin dia mampu,
bahwa IPS dan itu menjadi masalah bagi Sulung hanya karena merasa mimpinya menjadi berakhir untuk mendalami dunia informatika (jarang fakultas terkait komputer yang mensyaratkan anak IPS bisa memilihnya).... masalah yang menurut saya agak mengurangi tingkat kepercayaan dirinya, tapi saya masih yakin dia akan menemukan jalan keluar untuk bertahan....
saya yakin dia punya kualitas kepribadian yang baik... buktinya, di saat senang seperti saat ini, dia masih ingat untuk membawakan sepatunya yang sudah kesempitan untuk dipakai temannya yang tidak punya sepatu yang cocok dengan jas... dia punya kepedulian, dan saya bangga....
bahwa dia hari itu bolak-balik bilang kalau nilai UANnya kurang baik, saya tetap bangga... karena saya tahu dia berjuang mendapatkannya....

Kami sampai saat lagu Indonesia Raya berkumandang...
saya terharu...
saya merasa Sulung tidak salah memilih sekolah ini,
saya jarang mendengar acara di sekolah yang dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan.... maka saya bangga dengan sekolah ini
saya menyanyikannya pun dengan bangga, sepenuh hati, terharu, dan mulai merasakan sedikit air mata ada di pelupuk.....

Kami duduk di barisan orang tua khusus kelas XII-A kelas si Sulung,
acara berjalan seperti biasanya, sambutan dan sebagainya
juga ada acara apresiasi terhadap murid yang berprestasi, dari akademik sampai non akademik
bagusnya lagi... setiap anak yang berprestasi, maju ke depan selalu diminta untuk didampingi orangtua... nilai kehidupan yang baik yang juga ditanamkan sekolah ini, untuk memberikan pujian dan hormat kepada orang tua....
aaaahhh saya gak salah mendukung Sulung bersekolah di sini,
sekolah yang menerapkan peraturan kalau ketahuan mencontek sekali saja, langsung murid harus keluar... resiko yang berat, menanamkan kejujuran di tengah situasi korupsi ada di sekitar kita....

Setelah acara pemberian penghargaan selesai,
tiba-tiba balckberry saya bergetar, ada pesan masuk dari Sulung....
"Bu... maaf ya namaku tidak disebut"
saya mulai meleleh.... hingar bingar tepuk tangan tidak terdengar lagi, saya mendadak hening.......
susah menggerakkan jari jemari menuliskan pesan balasan, saat hati amat sangat terharu....

"Ah gak papa... yang penting namamu selalu ibu sebut di tiap doa ibu"
saya kirim balasan itu,
saya hening lagi... ingin lebih keras menangis (tapi ya ampuuun, maluu lageee...)
saya perlu susulkan kalimat berikutnya
"Ibu tetep bangga sama kamu"

lalu saya larutkan diri dengan perasaan senang,
waktu dia disebut maju untuk menerima sertifikat kelulusan, layar besar menampilkan fotonya waktu kecil...
ya... itu dia anakku... that's my boy...

tiba-tiba, blackberry saya bergetar dan pesannya masuk lagi
"Bu... ternyata aku lulusnya cum-laude bu...."
saya sudah tidak sempat lagi membalas pesannya,
inginnya kupeluk saja pria tinggi 187cm itu.... eh ternyata, ada acara dimana setiap siswa harus memberikan mawar kepada orang tuanya... maka kupeluknya erat-erat dia
sebenarnya ini saat yang tepat untuk melelehkan airmata,
tapi saya sudah mendahuluinya tadi... jadi saya pasang senyum terlebar yang bisa saya berikan hari itu
saya terharu dan sangat merasakan hal yang sama melihat ibu di belakang saya meneteskan airmatanya... menatap putranya datang ke arahnya membawa mawar.... saya tersenyum.... mengharukan rasanya memeluk anak di moment seperti ini
hari kemenangan....

ini mawarnya,
sampai kering saya simpannya... hehehe...
dan ini tanda dia cum-laude nya.... artinya lulus dengan rata-rata nilai UAN (Ujian Akhir Nasional) 8,5 sampai (saya lupa) mungkin 9 karena setelah cum-laude ada suma cum-laude dan yang tertinggi adalah magna cum-laude

hari itu ditutup dengan makan malam, foto keluarga dan pementasan acara perpisahan tiap kelas....

ya... bentangkan sayapmu, bergunalah bagi Indonesia....
selamat ya anakku
terima kasih ya suamiku, kita sudah bersama-sama dalam turun naik jatuh bangun mendampingi si Sulung