22 December 2014

‘Anak Monyet’ Itu, Anak Cantik


Dia terpekur menatap jalanan dari mobil antar jemput sekolah yang mengantanya pulang.
Diam saja, walau teman-temannya mengejeknya "Anak monyet...".
Waktu itu saya ada di sampingnya.
Saya meminta ijin untuk menegur mereka yang membullynya.
Dia menggeleng.
"Adik sedih?", dan dia mengangguk.  Aku peluk dirinya.
Sulit buat anakku yang disleksia untuk memformulasikan kata-kata panjang dan lebar.
Bahasa isyarat dan kata terbata-bata sudah cukup kami kuasai dalam berkomunikasi.
Dia menggenggam tangan saya dan berbisik "Tapi aku kan cantik kan bu?".

Fera sejak kecil bermasalah dengan mengeja, menulis maupun bercerita.
Ia juga kesulitan memahami tahapan, bahkan permintaan tolong yang sederhana bisa menjadi pemicu kejengkelan.
Dia berjuang untuk memahami cara dunia berkomunikasi, tetapi mereka terlalu cepat dibandingkan dirinya.  Usahanya terkesan sia-sia. 





Dia semangat meniru huruf dan mencoba merangkainya dan memamerkannya sepertinya dia bisa menulis.
  





Dia bangga berkata bahwa rapotnya banyak nilai 9nya.
Padahal itu angka 6 dari kolom rata-rata kelas.
Nilainya sendiri di bawah 6.


Dibully dan bermasalah secara akademik menyebabkan mudah teriritasi.
Orang menyapa, disangkanya menegur.  Kemarahan, menangis, bertengkar menjadi sering terjadi.
Orangtua, saudara, guru dan teman-teman bukan kenyamanan lagi.
Dia frustasi tidak tahu bagaimana bisa diterima di lingkungan.
Tingkat kepercayaan dirinya sangat rendah.

Tapi optimismenya tinggi.
Bayangkan,
termasuk anak berkebutuhan khusus yang butuh waktu lebih lama dan intens mempersiapkan ujian akhirnya, tapi nekad mengikuti karantina Junior MasterChef Indonesia pertama.
Bahkan ketika diberitahu ada kemungkinan tidak lulus dan harus mengulang kelas 6.  


pressure test di Junior Masterchef Indonesia

Junior Masterchef Indonesia pertama, RCTI

Dia mengerahkan segala kemampuan untuk membaca resep serta memvisualisasikan langkah yang akan dilakukannya.
Berusaha agar tetap terkendali di situasi penuh tekanan dan menjadikannya menyenangkan, itu yang dipelajarinya di sana.
Bisa tampil di panggung Jakarta Fair ditonton banyak orang, dan berbagi perasaannya, itu bonusnya.


Jakarta Fair 2014

Tabloid Wanita Indonesia



syuting dengan Net TV


Sharing di GKI Kebayoran

‘Anak monyet’ itu memang anak cantik dimata saya.



No comments:

Post a Comment