(sekali lagi... masih) Hari keenam : 12 September 2011, Senin
Jadi tadi pagi kita habiskan di Gouda... kotanya Rurie, ceritanya bisa di baca di sini,
terus ke Utrecht... yang sebenarnya tujuan utamanya ingin ke Ikea... tapi disempatkan jalan-jalan dulu di Centrum dan sepanjang kanalnya
nah kali ini cerita tentang perjalanan ke Ikea
dan yang terpenting untuk saya adalah petualangan naik bis
karena selama enam hari di Belanda saya cuma beraninya jalan kaki, naik sepeda (tapi gak mau ngulangi ah.. gempor paha saya) dan yang prestisius adalah naik kereta....
Amsterdam-Enschede.... Enschede-Gouda.... Gouda-Hengelo... Hengelo-Den Haag... Den Haag-Gouda...dan baru saja Gouda-Utrecht
orang Belanda nya sendiri males melakukan yang saya lakukan... karena naik kereta bisa 2 jam perjalanan....
kalau saya itu namanya psikologis penghayatan pengalaman....
buat saya 2 jam itu biasa....ah jakarta aja kalau macet bikin saya ke tempat kerja bisa 2,5 jam... nyetir sendiri capek...
maka naik kreta di Belanda adalah bukan untuk dikeluhkan... agi bsaya biasa aja....
tinggal... bis..... saya belum pernah naik bis...
akan menjadi petualangan untuk saya naik bis ke Ikea.... cihuy...
tetapi ternyata,
betapa bersyukurnya saya... petualangannya tidak hanya satu... petualangan naik bis
tapi tiga...
tiga petualangan... tiga pengalaman baru...
dan uniknya,
ketiganya memiliki persamaan...
hebat ya... ada persamaannya (yang baru saya sadari saat saya menulis blog ini)... yaitu koin/uang receh
Petualangan pertama,
wong ndeso ini makan kroket anget,
kroket Belanda, yang gemuk
kroket yang penuh kentang tumbuk dan kejunya melimpah tanpa potongan wortel seperti di Indonesia...
kroket yang dijual di toko yang unik... yang bayarnya pakai receh dimasukkan ke dalam lubang...
girang banget deh dengan pengalaman baru ini
jadi ada loker-loker
ada 11 lajur... di atas ada foto makanannya, nama makanannya dan harganya lalu ke bawah tersusun 8 loker berisi makan yang sama....
11 lajur itu sesuai menu yang ditawarkan, seperti perkedel, dim sum, bakmi, lumpia, kroket, sate kroket, samosa, fried chicken, hot fried chicken, bakpao dan hamburger
lalu kita harus memasukkan uang receh/koin seharga makanan itu ke dalam sebuah lubang,
lalu loker terbuka dan kita mengambil di loker yang sudah kita bayar...
transaksinya berjalan cepat dan praktis tidak perlu basa-basi dengan penjualnya... semua dilakukan sendiri, berhadapannya dengan mesin, tetapi instruksi yang ada jelas, tidak membuat bingung.... herannya lagi makanan yang kita ambil hangat....
sebagai pemula, saya sangat menikmati saat-saat memahami instruksi, memilih menu dan tentu sesi foto-foto step by stepnya... pengalaman unik untuk saya....
Petualangan kedua,
buang air kecil di toilet umum....
saya bertahan selama 6 hari di Belanda kalau bepergian memakai toilet yang gratis, hehehe...
sekarang saya membayar....
lucu aja mau masuk toilet bayarnya pake koin
untuk membuka pintu kaca di lorong itu, saya harus memasukkan uang receh
mahal juga kalau dikurskan... 0,50 euro... sekitar Rp 6000,-
lalu setelah itu kita antri di dalam...
antrinya satu baris, mengular ke belakang... walau di dalam ada sekitar 10 toilet
cara antrinya bukan seperti di sini, berdiri di depan masing2 toilet, berharap orang di dalam toilet yang kita tunggu cepat... dan menyebabkan kita menunggu sembil umpel2an...
tapi kalau ada yang sudah antri berbaris di satu tempat mengular ke belakang, kok ada aja yang nyelonong berdiri di depan pintu toilet.... membuat bubar barisan... saya rasa sistem antri toilet di Indoenesia kurang pas
halah bu... mau pipis aja mikir, hehehe....
kalau saya punya sekolah, taman kanak-kanak atau SD, saya akan bikin kurikulum untuk mengantri.... dan ada prakteknya dan juga diajarkan berani menegur orang yang cuek bebek yang kurang empati dalam hal mengantri
Petualangan ketiga...
trathaaaaa..... naik bis di Utrecht
letak terminal bisnya, di bawah stasiun kereta... untuk ke Ikea saya harus tunggu di line 7
untuk ke daerah Azilaan, biaya yang harus dikeluarkan adalah 1,60 euro
perjalanan memakan waktu kira-kira 10 menit
dan sampai lah saya dan Rurie di Ikea
senang bisa pose di halaman depan Ikea...
dengan bendera Ikea dan bendera Belanda.. hihihiiii...
lho mana bendera Belanda nya?
karena kalau dengan photoscape mau memperlihatkan kata Ikea, bendera Belanda nya kepotong
(ngeles.com)
rencananya mau apa bu?
mau beli lampu belajar dan box (kerdus), hanya itu... sebenernya...
jadi tentu akan bertanya-tanya...
kenapa harus menambah tas polkadot itu? tas yang biasa di bawa kalau ke pasar... yg tentu tidak bisa di bawa kembali ke Indonesia khan....
hehehe, semoga anakku mau dititipi menjaga tas polkadot kenangan saya dan Rurie ini...
hahaha, foto di atas menggambarkan seolah-olah yang belanja banyak adalah Rurie...
saya kan gak terlihat membawa barang apapun
(yang gak mungkin lah... belanjaan stroop wafel tadi paginya kan udah di taruh tas baru dan dimasukkan lagi ke tas polkadot.. hihihiii)
terima kasih atas bantuannya ya tas polkadot.... sudah muat banyak, ada rodanya pula...
(walau agak repot di bawa masuk keretanya...
untung pas sepi, jadi dia bisa masuk gerbong penumpang)
yaaah mau bagaimana lagi...
IKEA itu tempat belanja yang menyenangkan...
barang2nya inovatif, fungsional, kualitas lumayan, harga kompetitif.... rasanya lihat barang-barang seharga 0,99 euro yang bisa melengkapi dapur... dengan warna yang menarik,
kadang merupakan komporwati tersendiri untuk konsumerisme.... whatever lah.... :p
Hal lain yang menarik waktu pulang dari Ikea adalah saya menemukan suatu sistem support untuk orang buta di sana,
anjing ini adalah penuntun orang buta,
di badannya ada tulisan "jangan disentuh, jangan dibelai, kecuali tuannya"
anjing ini milikk pemerintah daerah yang dipinjamkan pada orang buta yang membutuhkannya
harus lulus sekolah anjing lho untuk menjadi anjing penuntun seperti ini
ketika turun dari bis.... saya melihat anjing ini menuntun tuannya untuk antri di line tertentu...
wah bagaimana bisa ya anjing itu tahu misalnya harus menuntun tuan nya antri di line 7.. dan bagaimana dia tahu dimana line 7...
wah pasti ini adalah kegiatan regular ya... jadi anjing hafal rutenya
dan tentu dia sudah dilatih terlebih dahulu... saya salut sama anjingnya, sama pemerintahnya yang memperhatikan orang yang kekurangan ini juga sama orang butanya sendiri
karena kan gak mudah ya mau ditemani anjing... dia kan juga harus belajar bersama anjingnya kan... hhhmmm salut..
hari ini di tutup dengan saya naik kereta untuk kembali ke kota anak saya, Enschede
dengan janji bertemu lagi dengan Rurie hari Kamis 16 September 2011 di Amsterdam
untuk jalan-jalan di kota itu bersama mbak Ayu
aaahhhh gak sabar bertemu dengan mbak Ayu dan jalan-jalan di Amsterdam, dengan tujuan utamanya adalah berpetualangan di kanal Amsterdam yang terkenal itu....
jika berkenan, silakan klik di sini untuk babak satu nya, klik babak dua sebagai cerita lanjutannya dan babak terakhir bisa di klik di sini
No comments:
Post a Comment