Kalau ke Belanda, transitnya di Kuala Lumpur dan relatif sebentar (kan ada tu yang di Abu Dhabi sampai 5 dan 8 jam transit)... jadi waktu perjalanannya lumayan gak kelamaan...
Tapi gak enaknya.... kapasitas bagasinya minim.... 20kg doang (menyesakkan dada....)
dan harga tiketnya relatif mahal..... dibanding maskapai lain maksudnya, yaaaah tapi kompettif lah, karena ada juga yang lebih mahal lagi
Ini pengalaman pertama pergi sendiri...
jadi kejadian di luar dugaan banyak sekali dialami (dodol banged deh...)
maklum belum pengalaman
Ini tiket pesawat saya untuk hari keberangkatan, satu dari Jakarta, satu dari Kuala Lumpur
di Soeta, saya lihat pengumuman di monitortelevisi.... pesawat saya ruang tunggunya gate D2 kurang memperhatikan yang tertulis di tiket),
saya gagah perkasa nunggu di gate D2.... masuk dan trathathaaa..... salah gate saudara-saudara...
harusnya di D6
di KLIA, saya berpegang pada tiket sekarang, lempeng lugu nuju gate C14
antri... lama dan nguping orang2 pada crita how great will be in London.... lho kok London??
salah gate (lagi) saudara-saudara....
di monitor TV terpampang... tujuan ke Amsterdam adalah di gate C17
Tips untuk pemula seperti saya.... jangan malu bertanya, rajin lihat monitor atau pengumuman apapun yang ada di bandara, inget apa yang tertulis di tiket
kalau terjadi ketidak sinkronan, kembali ke tips awal, jangan malu bertanya....
Lugu dan banyak tanya lebih baik daripada sok tau dan lempeng aja jalan :p
Hadooooohhhh.... ampun deh...
Kalau di Belanda nya....
Saya kemana-mana jalan kaki, naik sepeda dan naik kereta
Naik kereta di sana, keretanya tertib... datang sesuai waktunya dan tempatnya, di peron no berapa....
Informasi tentang kereta di Belanda sangat praktis, jelas bisa di lihat di http://www.ns.nl
Tips nya :
- Lihat jadwal baik-baik
- Perhatikan kereta ini langsung atau berhenti di suatu kota dan ganti kereta lain
- Hafalkan peronnya
- Yang agak tricky buat pemula seperti saya adalah, kadang satu rangkaian panjang kereta akan terputus di suatu kota.... jadi kita harus lihat nama tujuan yang ada di badan gerbong. Keretanya sih akan terus menuju ke kota tujuan kita, tapi nanti tidak semua gerbong sampai di kota tujuan kita. Misal menuju Enschede (kota paling akhir), dengan 10 gerbong.... nanti yang sampai Enschede biasanya hanya 2 gerbong di depan.... yang 8 lainnya tidak ikut sampai tujuan akhir dan sudah berhenti di kota-kota sebelumnya.... jadi walau sudah betul jam keberangkatannya, peronnya, rangkaian keretanya... jangan salah pilih gerbongnya.... jangan asal duduk asal masuk (ini bukan KRL Bogor-Jakarta yg biasa saya naikin waktu dulu mau kuliah di Depok itu.... semua gerbong ketujuan yang sama)..... sekalilagi : lihat nama kota yang tertempel di badan gerbong deket pintu masuk
- Kita bisa dapat tiket lebih murah, kalau kita pada hari yang sama menuju dan kembali dari kota yang sama.... Misalnya dari Enschede ke Amsterdam pagi, dan nanti malam kembali dari Amsterdam ke Enschede.... biayanya lebih murah dari E-A beli tiket sendiri, A-E tiket sendiri.... tinggal bilang saja ke bagian tiket
oiya... tiket bisa dibeli melalui mesin, tapi agak membingungkan buat saya... jadi saya lebih menggunakan jasa berbicara dengan pegawai tiketnya.... mereka sabar, ramah dan kalau lihat kita kesulitan berbahasa Belanda, langsung mengajak biacara dalam bahasa Inggris....
Kalau naik sepeda...
Fisik harus kuat, saya gempor pertama kali nyepeda di sana... padahal jaraknya cuma deket waktu itu
hehehe....
Sepeda adalah transportasi yang umum di sana
Jadi mendarahdaging buat orang Belanda... seperti macet buat orang Jakarta, sudah adanya....
Sepeda harus dikunci, kalau ditinggal atau parkir harus dikunci rantai dilingkarkan ke pohon atau tiang... karena kejahatan terbanyak adalah pencurian sepeda...
Foto di atas adalah sepeda baru Sulung.... dan sudah hilang dicuri bulan November 2011....
apa di kata.....
No comments:
Post a Comment