Saya dan suami spesial berdandan, pakai baju seragam sarimbit batik terbaik yang kami punya, hehehe....
Kami bukan tukang dandan, tapi kali ini perlu untuk lebih... menghormati perjuangan si Sulung untuk survive dan akhirnya lulus juga di SMA
mungkin juga tersirat, rasa penghormatan pada diri sendiri, hehehe... berharap awal baru,
berkurang diskusi panas, debat kusir, ngambek dan kekesalan dalam komunikasi orang tua (khususnya saya, ibunya) dengan remajanya.... dengan si Sulung
Berharap ini penutupan moment hidup yang seperti roller coaster up and down....
Anakku mau kuliah.... aaahhh, rasanya baru kemarin daftar SMA, ini sekolah favoritnya, Kolese Kanisius, isinya murid lakiiiii semua...
Rasanya baru kemarin, saya melangkah gontai keluar dari gedung sekolah ini karena tidak bisa memutuskan kesediaan finansial yang terlalu tinggi untuk bisa kami bayarkan... membutuhkan halte depan gedung KWI jl Cut Meutia sebagai saksi lelehan airmata seorang ibu yang bingung bagaimana harus berjuang, agar Sulung dapat masuk ke sekolah favoritnya ini....
Rasanya baru kemarin, saya sedang demam dan lemas, tertidur di bangku panjang sekolah, tapi harus menunggu kepala sekolah, dari pagi dan baru diterima setelah 5 jam menunggu... untuk menyampaikan keinginan Sulung pindah jurusan...
Dia ingin masuk IPA karena kesukaannya pada komputer dan pembuatan game, padahal hasil akademiknya dia sesuai untuk masuk IPS
Memasuki lorong sekolah kali ini ada perasaan beda...
rasanya lega... bangga... bisa juga Sulung sampai di titik ini,
saat SMP saya yakin dia mampu dan punya potensi, maka masuk sekolah yang baik ini juga saya yakin dia mampu,
bahwa IPS dan itu menjadi masalah bagi Sulung hanya karena merasa mimpinya menjadi berakhir untuk mendalami dunia informatika (jarang fakultas terkait komputer yang mensyaratkan anak IPS bisa memilihnya).... masalah yang menurut saya agak mengurangi tingkat kepercayaan dirinya, tapi saya masih yakin dia akan menemukan jalan keluar untuk bertahan....
saya yakin dia punya kualitas kepribadian yang baik... buktinya, di saat senang seperti saat ini, dia masih ingat untuk membawakan sepatunya yang sudah kesempitan untuk dipakai temannya yang tidak punya sepatu yang cocok dengan jas... dia punya kepedulian, dan saya bangga....
bahwa dia hari itu bolak-balik bilang kalau nilai UANnya kurang baik, saya tetap bangga... karena saya tahu dia berjuang mendapatkannya....
Kami sampai saat lagu Indonesia Raya berkumandang...
saya terharu...
saya merasa Sulung tidak salah memilih sekolah ini,
saya jarang mendengar acara di sekolah yang dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan.... maka saya bangga dengan sekolah ini
saya menyanyikannya pun dengan bangga, sepenuh hati, terharu, dan mulai merasakan sedikit air mata ada di pelupuk.....
Kami duduk di barisan orang tua khusus kelas XII-A kelas si Sulung,
acara berjalan seperti biasanya, sambutan dan sebagainya
juga ada acara apresiasi terhadap murid yang berprestasi, dari akademik sampai non akademik
bagusnya lagi... setiap anak yang berprestasi, maju ke depan selalu diminta untuk didampingi orangtua... nilai kehidupan yang baik yang juga ditanamkan sekolah ini, untuk memberikan pujian dan hormat kepada orang tua....
aaaahhh saya gak salah mendukung Sulung bersekolah di sini,
sekolah yang menerapkan peraturan kalau ketahuan mencontek sekali saja, langsung murid harus keluar... resiko yang berat, menanamkan kejujuran di tengah situasi korupsi ada di sekitar kita....
Setelah acara pemberian penghargaan selesai,
tiba-tiba balckberry saya bergetar, ada pesan masuk dari Sulung....
"Bu... maaf ya namaku tidak disebut"
saya mulai meleleh.... hingar bingar tepuk tangan tidak terdengar lagi, saya mendadak hening.......
susah menggerakkan jari jemari menuliskan pesan balasan, saat hati amat sangat terharu....
"Ah gak papa... yang penting namamu selalu ibu sebut di tiap doa ibu"
saya kirim balasan itu,
saya hening lagi... ingin lebih keras menangis (tapi ya ampuuun, maluu lageee...)
saya perlu susulkan kalimat berikutnya
"Ibu tetep bangga sama kamu"
lalu saya larutkan diri dengan perasaan senang,
waktu dia disebut maju untuk menerima sertifikat kelulusan, layar besar menampilkan fotonya waktu kecil...
ya... itu dia anakku... that's my boy...
tiba-tiba, blackberry saya bergetar dan pesannya masuk lagi
"Bu... ternyata aku lulusnya cum-laude bu...."
saya sudah tidak sempat lagi membalas pesannya,
inginnya kupeluk saja pria tinggi 187cm itu.... eh ternyata, ada acara dimana setiap siswa harus memberikan mawar kepada orang tuanya... maka kupeluknya erat-erat dia
sebenarnya ini saat yang tepat untuk melelehkan airmata,
tapi saya sudah mendahuluinya tadi... jadi saya pasang senyum terlebar yang bisa saya berikan hari itu
saya terharu dan sangat merasakan hal yang sama melihat ibu di belakang saya meneteskan airmatanya... menatap putranya datang ke arahnya membawa mawar.... saya tersenyum.... mengharukan rasanya memeluk anak di moment seperti ini
hari kemenangan....
ini mawarnya,
sampai kering saya simpannya... hehehe...
dan ini tanda dia cum-laude nya.... artinya lulus dengan rata-rata nilai UAN (Ujian Akhir Nasional) 8,5 sampai (saya lupa) mungkin 9 karena setelah cum-laude ada suma cum-laude dan yang tertinggi adalah magna cum-laude
hari itu ditutup dengan makan malam, foto keluarga dan pementasan acara perpisahan tiap kelas....
ya... bentangkan sayapmu, bergunalah bagi Indonesia....
selamat ya anakku
terima kasih ya suamiku, kita sudah bersama-sama dalam turun naik jatuh bangun mendampingi si Sulung
Chiffon Pecah Merekah
8 years ago
No comments:
Post a Comment