23 April 2014

Sia-sia Syuting di Junior MasterChef Indonesia


Sia-sia?
iya banget...

kali ini akan nulis gak panjang-panjang amat,
perasaan saya atas kesia-siaan yang anak bungsu saya alami,

berulang kali inventory koper di periksa bagian wardrobe
dicarinya baju-baju yang paling tepat untuk syuting pembukaan
yang tanya gak cuma satu orang
setiap ada yang nanya, saya seperti orang jualan
bongkar-bongkar lagi barang bawaan



sepakat lah pakai baju itu,
sudah siapkan bajunya
siapkan celana jeans nya
bersihkan sepatunya
padankan stockingnya
masih beli bandonya biar cute

20 April 2014

Bagaimana Rasanya berada di 'Bottom Five' Junior MasterChef Indonesia 1 ?



Quiche...
karena makanan itu Bungsu ku ada di 5 terbawah....
kelompok peserta yang akan tereliminasi

Ini saat dia membuat quiche bersama VJ


Mereka membuatnya bersama, nasibnya berbeda
VJ the best saat eliminasi
Bungsu ku ada di bottom 5

Ada di kelompok yang terendah dan akan pulang, gimana sih?
Bagaimana rasanya?

sebelum menjawabnya,
saya mengingat setelah eliminasi pertama
Bungsu ku kehilangan teman kamarnya, Claudia
sedih...

saya mau bicarakan kepada Bungsu,
apa itu eliminasi,
lalu rencananya saya akan mendiskusikan bagaimana kalau nantinya tereliminasi

jawabannya,
"jangan bicarakan itu. -- aku gak mau ibu ngomong soal eliminasi -- aku sedih dan gak mau dieliminasi -- itu namanya ibu gak semangat -- ibu gak dukung aku maju -- ibu ingin aku dieliminasi"
jiaaaah ...
belum siap Bungsu ku
jadi saya gagal memberi pengertian Bungsu tentang eliminasi
sepanjang waktu itu, Bungsu ku menghindar dari saya

gak ada lagi keadaan manis seperti foto di bawah ini
waktu episode pertama, dia mau foto bareng sama saya



di episode 3 ini saya 'musuhan' sama Bungsu hanya karena saya mau membicarakan tentang eliminasi
betulan gak mau deket2 saya...
apalagi mau saya foto... kesel dia sama saya

que sera sera...

saya diajari momen untuk ikhlas
daripada mengejar anak untuk duduk manis berdiskusi tentang hal yang dianya juga gak suka
sudah lah
kalaupun tereliminasi tanpa dia siap...
gimana nanti aja

19 April 2014

Eliminasi Pertama Junior MasterChef Indonesia


Ada di saat yang menyedihkan seperti eliminasi,
bagaimana sih rasanya?
aduuuh gak enak banget....

di saat anak-anak kikta di dalam galeri menunggu nasib
kami para pendamping serba tidak enak hati
saling pandang juga salah
saling membicarakan nasib lebih salah lagi

ini baru pertama kalinya
kita belum tahu adatnya,
anak-anak akan keluar dari pintu sebelah mana?
keadaannya apakah biasa saja
atau mereka akan menangis
betul-betul dua kelompok hati yang sama galaunya,
anak-anak dalam galeri
pendamping dalam ruang tunggu

menyebalkan....

mari mundur sebentar, kita putar waktu beberapa jam sebelumnya

ini keadaan sebelum eliminasi pertama kalinya itu
memasuki episode 2 tantangan eliminasi
seperti biasa...
setelah ngurus make-up.... ngurus rambut
yang perempuan kalau tidak dikepang, ya di rol buat kriting2 gitu,
atau sekedar dirapikan saja....
(Bungsu mulai berkenalan dengan segala macam alat yang memperindah rambutnya)

Claudia adik cantik yang baik... menemani Bungsu ku di permak tampilan rambutnya

saat break syuting,
saya sempat menyaksikan... betapa Christoper dan Alexander mencoba menenangkan Patrick yang menangis,
sedih karena merasa kurang sempurna memasaknya
Patrick sedih dan mendekap ayahnya,
mencoba mencari ketenangan pada ayahnya
(biasa dilakukan peserta kalau sedih, selalu mencari ayah atau ibunya untuk berkeluh kesah
itu salah satu tugas pendamping di sini, ada untuk para peserta)

Alexander, Christoper menghibur Patrick

sepertinya hari yang berat...

16 April 2014

Persiapan Junior MasterChef nya si Bungsu


Lalu apa yang bisa disiapkan untuk seorang bungsuku
dengan segala keunikannya mempersiapkan even Junior MasterChef Indonesia

Jadi...
begini situasinya

persiapannya mepet
sudah tahu posisinya di masalah akademik dengan ujian akhir nasional yang harus dihadapinya begitu selesai acara ini...
ada tantangan untuk lulus ujian dengan keterbatasan persiapan
dengan ulangan umum sekolah yang disusulkan
dengan ujian praktek yang mungkin juga susulan
dengan ujian sekolah yang tentu lebih mepet lagi persiapannya

dan dia lebih memilih tetap ikut Junior MasterChef Indonesia
bahkan dia tahu kalau tidak lulus akan mengulang
ia tetap memilih ikut Junior MasterChef Indonesia

maka anak saya kelihatan all out
sangat bersedia belajar setelah syuting di karantina
padahal....
biasanya dia menolak untuk belajar
kalau dipaksa juga, alamat ngambek dan kita berada dalam zona perang



saya pribadi sebagai ibunya sudah terharubiru melihatnya
tahu dia sendirian akan elaju di even itu,
soalnya saya memiliki keterbatasan juga
dia tidak mengeluh kalau ibunya salah-salah melatih dia belajar masak
dia tidak mengeluh kalau weekend bukannya leyeh-leyeh, tetapi capek
sudah latihan pagi masih juga malam latihan
dia mulai belajar bahwa kekurangan ibunya malahbisa dipakai untuk lebih kalem, gak panik
membantunya mengelola emosi
dia belajar untuk tidak mengeluh, tahu tuntutan, tahu keterbatasan

13 April 2014

Gisela Claudia Cyntia Togelang Junior MasterChef Indonesia 1





Episode 2 junior MasterChef Indonesia… Claudia tereliminasi
Nuangis deh si Bungsu
Temennya tereliminasi

Pertemuan pertama kali dengan Claudia adalah ketika menjadi 3 peserta terlambat datang di hari pertama kita dikumpulkan untuk memulai karantina
Si Bungsu ikut tes masuk SMP dulu
Sendangkan Claudia dan Alex baru datang dari Balikpapan

Dan ternyata kita sekamar,

Roommate
Junior MasterChef Indonesia 1

11 April 2014

Bungsu ku Jadi Peserta Junior MasterChef Indonesia Sesion I


Diary 28 November 2013

dengan foto diri terbaru ini,



Bungsu ku mendaftarkan diri untuk ikut audisi Junior MasterChef Indonesia yang pertama
Dan audisinya dilaksanakan Kamis
tanggal 14 November 2013 (silakan lihat di sini ceritanya)

Kamis 2 mingu berselang,
setelah kita ikhlas atas hasil audisinya
saya yang menerima telpon pemberitahuannya
kalau Bungsu ku diterima dan masuk jadi peserta acara yang mendunia itu

ndredeg...
gemetar sangat...
buat saya ... ini keajaiban lagi
oh bungsu ku... betapa hebatnya dirimu nak
Terima kasih Tuhan...

Surat dari RCTI meminta kesediaan sekolah memgijinkan si Bungsu untuk mengikuti karantina

Anakku, Bungsuku, Disleksia


­­­Setelah menjalani semua yang terpikirkan dan mampu kami jalani
Segenap pemeriksa dan terapi dan segela bantuan,
dukungan yang terbetik untuk dilakukan….

Baru tahun kemarin, saat usianya 10 tahun mendekati 11 tahun
Kami diberitahukan bahwa Bungsu ku adalah anak dengan Dyslexia

Siapa yang beritahu?
Ibu peri nya, adik angkatanku dari Unpad,
Psikolog handal namanya Alzena Masykouri

hanya ini foto yang bisa diselamatkan dari kerusakan laptop waktu itu, sehingga kami tidak punya lagi foto ibu peri Alzena, ini ketika kami buatkan cupcake di akhir pertemuan kami waktu itu
perrlu foto lagi bersama....

Dyslexia itu apa?
“a disorder in children who, despite conventional classroom experience, fail to attain the language skills of reading, writing and spelling commensurate with their intellectual abilities”. World Federation of Neurology(1968)
Children with dyslexia do not leave their problems in the class room; their struggle to master literacy skills pervades many aspects of their lives and can impact on their social interaction with peers, their self-confidence and self-esteem, and their attitudes to learning.
-Dr Kristiantini Dewi SpA (ketua asosiasi disleksia indonesia)-

Ya kalau dilihat dengan pengalaman pribadi saya
Masalah yang berat diatasinya adalah berkaitan dengan pengelolaan reaksi emosinya
Padahal awalnya hanya masalah terkait dengan bahasa, 
mengeja, menulis, membaca, bercerita, memahami instruksi
Tetapi dampaknya ternyata….. kemana-mana...

Dengan perasaan haru dan bangga,
Saya ceritakan perjuangannya utuk menjadi lebih nyaman dengan semua keunikannya